Loading Now

Tingkat Skrining Kanker Paru-Paru Jauh Lebih Rendah Dibandingkan Kanker Lain

Studi menunjukkan hanya 18% dari individu yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru yang menjalani skrining, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 65% untuk kanker payudara dan kolorektal. Faktor kompleksitas kelayakan dan akses ke klinik berkontribusi pada rendahnya angka skrining kanker paru-paru.

Studi terbaru oleh Potter et al. yang dipublikasikan dalam JAMA menunjukkan bahwa tingkat skrining kanker paru-paru jauh lebih rendah dibandingkan dengan skrining kanker payudara dan kanker kolorektal. Meskipun skrining kanker paru-paru direkomendasikan bagi individu dengan riwayat merokok, hanya 18% dari mereka yang memenuhi syarat yang menjalani skrining tersebut, sedangkan 65% menerima skrining untuk kanker payudara dan kolorektal.

Penelitian ini melibatkan 28.483 individu berusia 50 hingga 79 tahun yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada keterbukaan di kalangan individu tersebut untuk menerima layanan kesehatan preventif, dan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi rendahnya tingkat skrining kanker paru-paru.

Faktor-faktor seperti kesulitan dalam menentukan kelayakan untuk skrining kanker paru-paru dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan skrining kanker payudara dan kolorektal yang hanya berdasarkan usia. Selain itu, akses ke klinik skrining kanker paru-paru juga menjadi tantangan signifikan.

Peneliti juga menyimpulkan bahwa banyak orang yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru sudah terlibat dalam upaya pencegahan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang skrining kanker paru-paru dan mengurangi hambatan bagi individu berisiko tinggi untuk menjalani skrining ini.

Kesimpulannya, studi ini mengungkapkan bahwa meskipun individu yang memenuhi syarat untuk skrining kanker paru-paru terbuka untuk perawatan preventif, tingkat skrining yang rendah disebabkan oleh faktor kompleks. Diperlukan intervensi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mengatasi hambatan dalam skrining kanker paru-paru.

Sumber Asli: ascopost.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment