Loading Now

Intervensi Terarah Untuk Aktivitas Fisik Meningkatkan Kesejahteraan Penyintas Kanker

Penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas fisik yang cukup berhubungan erat dengan kesejahteraan penyintas kanker remaja dan dewasa muda. Hanya 55% pasien mencapai target aktivitas fisik yang dianjurkan. Faktor-faktor tertentu seperti jenis kelamin dan pengobatan berdampak pada partisipasi aktivitas fisik. Penelitian ini menggarisbawahi kebutuhan untuk intervensi yang lebih dialokasikan bagi kelompok ini.

Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang meningkat dapat memberikan banyak manfaat bagi kesejahteraan para penyintas kanker, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda. Studi yang dilakukan pada 1.400 pasien menunjukkan hubungan positif antara aktivitas fisik dan pengurangan efek jangka panjang dari kanker dan pengobatannya. Hanya 55% pasien yang mencapai target aktivitas fisik 6 jam MET per minggu di awal studi.

Numerous faktor seperti jenis kelamin, usia, serta jenis pengobatan yang diterima dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik. Misalnya, wanita, usia lebih tua, dan mereka yang didiagnosis dengan penyakit sistem saraf pusat memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah. Banyak pasien yang berjuang untuk mempertahankan tingkat aktivitas fisik mereka setelah pengobatan berakhir, terlihat dari rendahnya partisipasi aktivitas fisik.

Rebecca Hoover, seorang profesor di Montana State University, menekankan kebutuhan kritis akan intervensi yang ditargetkan untuk mempromosikan aktivitas fisik di kalangan penyintas kanker remaja dan dewasa muda. Riset ini menunjukkan pentingnya perhatian pada kelompok usia ini, yang masih kurang mendapatkan dukungan. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membantu memahami perubahan aktivitas fisik dalam kelompok pasien muda ini.

Studi ini mencakup beragam demografis, termasuk jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian pasien. Khususnya, kelompok usia remaja awal dan dewasa muda (15-21 tahun) mencakup kurang dari 4% dari seluruh diagnosis kanker tahunan. Dengan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun lebih dari 85%, meningkatkan aktivitas fisik dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan jangka panjang mereka.

Dengan demikian, intervensi diharapkan dapat lebih yang spesifik dan sesuai dengan karakteristik pasien, terutama perempuan, usia lebih tua, atau yang menjalani pengobatan intensif. Keberhasilan jangka panjang dalam aktivitas fisik sangat penting untuk kualitas hidup penyintas kanker yang lebih baik.

Studi ini menunjukkan pentingnya aktivitas fisik bagi penyintas kanker remaja dan dewasa muda. Penemuan ini menyoroti perlunya dukungan yang lebih besar dan intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan partisipasi dalam aktivitas fisik. Selain itu, karakteristik demografis pasien harus dipertimbangkan dalam pengembangan program dukungan yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.oncnursingnews.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment