Pendekatan Baru Skrining untuk Deteksi Barrett’s Esophagus dan Kanker Esofagus
Studi baru ini menjajaki pendekatan nonendoskopi untuk deteksi Barrett’s esophagus yang berpotensi mengidentifikasi lebih banyak kasus kanker esofagus. EsoCheck dan EsoGuard adalah alat yang dikembangkan untuk skrining, dan pengklasifikasi BAD diharapkan dapat meningkatkan pengawasan kanker.
Pendekatan baru untuk skrining dan pengawasan Barrett’s esophagus (BE) diharapkan dapat mengungkap lebih banyak kasus kanker esofagus. Dr. Sanford Markowitz, dari Case Western Reserve University, memimpin penelitian ini dan membahasnya di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. Meskipun ada pedoman skrining dari American College of Gastroenterology, penerimaan skrining endoskopi untuk BE masih sangat rendah, sehingga hampir semua diagnosis kanker esofagus ditemukan pada pasien yang tidak pernah disaring.
Tim Dr. Markowitz telah mengembangkan alat balon yang dapat ditelan untuk mendapatkan sampel sel dari persimpangan gastroesofagus. Alat ini, EsoCheck, telah disetujui FDA dan bekerja sama dengan tes DNA EsoGuard untuk mendeteksi BE. EsoCheck adalah satu-satunya alat komersial yang tersedia untuk pengambilan sampel esofagus saat ini.
Teknologi EsoCheck/EsoGuard telah dievaluasi dalam beberapa uji klinis dan terdaftar dalam pedoman BE ACG. Tantangan utama adalah mendeteksi kanker pada tahap displasia. Metode yang lebih sensitif dibutuhkan untuk mendeteksi perubahan kecil dari segmen BE yang tidak displastik, namun saat ini, metode yang ada sering kali melewatkan perubahan ini.
Peneliti sedang mengeksplorasi penggunaan skor aneuploidy dan pola mutasi kromosom untuk meningkatkan akurasi deteksi kanker. Pengklasifikasi Barrett’s Aneuploidy Decision (BAD) dikembangkan untuk mengevaluasi lesi menjadi “Not BAD,” “Maybe BAD” atau “Very BAD” dalam hal perkembangan kanker. Hasil awal menunjukkan bahwa lesi yang diklasifikasikan sebagai “Very BAD” memiliki kemungkinan 96% untuk mengidentifikasi kanker yang berkembang.
Dr. Joshua Sloan dari University of Minnesota juga mencatat bahwa alat skrining nonendoskopi dapat sangat bermanfaat bagi pasien berisiko. Alat lain seperti TissueCypher dapat digunakan pada sampel biopsi untuk membantu memprediksi perkembangan penyakit, yang dapat mempengaruhi interval pengawasan di masa depan.
Pendekatan baru dalam skrining dan pengawasan Barrett’s esophagus menawarkan harapan untuk mendeteksi kanker esofagus lebih awal. Alat nonendoskopi yang dikembangkan dapat mengatasi kekurangan skrining saat ini. Penelitian lebih lanjut mengenai pengklasifikasi BAD berpotensi meningkatkan efisiensi deteksi kanker serta membentuk rekomendasi pengawasan di masa yang akan datang.
Sumber Asli: www.gastroendonews.com
Post Comment