Peran LncRNAs dalam Lingkungan Mikro Tumor dan Perkembangan Kanker
LncRNAs memainkan peran krusial di dalam TME, memengaruhi proses-proses seperti angiogenesis, penghindaran imun, dan resistensi terhadap terapi. Menargetkan lncRNAs dapat menjadi strategi terapi yang menjanjikan. TAFs berperan dalam kedokteran kanker dan resistensi kemoterapi, sedangkan lncRNAs dalam exosom menunjukkan potensi dalam terapi kanker.
Lingkungan mikro tumor (TME) merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel tumor, sel imun, sel stromal, dan faktor-faktor pertumbuhan. Baru-baru ini, peran RNA non-koding panjang (lncRNAs) mulai mendapat perhatian dalam mengatur ekspresi gen di dalam TME. LncRNAs berkontribusi pada proses penting seperti penghindaran imun, angiogenesis, serta reprogramming metabolik. Ulasan ini mengupas peran lncRNAs dalam membentuk TME dan potensi sebagai target terapi.
LncRNAs berfungsi dalam memediasi interaksi antara sel tumor dan mikro lingkungan. Ini termasuk peningkatan proliferasi sel tumor, migrasi, dan modulasi aktivitas sel stromal. LncRNAs yang disekresikan sel tumor dapat mempengaruhi sel stromal sehingga memperkuat pertumbuhan tumor. Contohnya, lncRNAs dapat mendorong fibroblas berubah menjadi fibroblas terkait tumor (TAFs), yang meningkatkan potensi pro-tumorigenik dari TME.
Penelitian menunjukkan bahwa TAFs berperan dalam perkembangan resistensi terapi. Misalnya, lncRNA DNM3OS pada kanker esofagus, meningkatkan jalur respons kerusakan DNA dan berkontribusi pada resistensi radioterapi. Temuan ini menyiratkan peran penting lncRNAs dalam memfasilitasi perkembangan tumor dan resistensi terhadap pengobatan.
Angiogenesis adalah proses penting untuk pertumbuhan tumor dan metastasis. LncRNAs di dalam TME berfungsi sebagai pengatur utama angiogenesis. Dalam kanker payudara, misalnya, lncRNA NR2F1-AS1 berhubungan dengan ekspresi faktor angiogenik, membantu perkembangan pembuluh darah baru. Menargetkan lncRNAs yang mengatur angiogenesis bisa jadi pendekatan terapeutik yang menjanjikan.
Interaksi antara sel tumor dan sel imun juga kunci dalam respons tumor terhadap pengobatan. LncRNAs dapat memodulasi sel imun, meningkatkan kondisi imun yang menguntungkan tumor. Misalnya, lncRNA HISLA dari makrofag berasosiasi dengan tumor meningkatkan kelangsungan hidup sel tumor. LncRNAs yang lain, seperti NEAT1 dan MALAT1, dapat mengubah fungsi sel T, yang memungkinkan tumor lolos dari pengawasan imun.
Exosom, vesikel kecil yang dilepaskan oleh sel, juga berperan dalam komunikasi interseluler di TME. LncRNAs yang dibawa exosom dapat mempengaruhi proses seperti angiogenesis dan resistensi kemoterapi. Misalnya, transfer lncRNA CRNDE dari TAM ke sel kanker lambung melalui exosom dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel tumor.
Dalam konteks klinis, lncRNAs muncul sebagai biomarker yang menjanjikan untuk diagnosis kanker. Mereka berpotensi mendeteksi kanker lebih awal secara non-invasif. Selain itu, lncRNAs dapat menjadi target terapi untuk membalikkan interaksi tumor-stroma dan meningkatkan efektivitas terapi yang ada. Namun, tantangan dalam menargetkan lncRNAs termasuk spesifisitas dan optimalisasi sistem pengiriman.
LncRNAs memiliki peran kunci dalam mengatur perkembangan tumor dalam lingkungan mikronya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme ini, diharapkan ada kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan kanker.
LncRNAs berfungsi penting dalam mengatur perkembangan tumor di TME, memengaruhi angiogenesis, penghindaran imun, dan resistensi terhadap pengobatan. Menargetkan lncRNAs bisa jadi strategi terapi yang menjanjikan untuk memutus interaksi tumor-stroma dan meningkatkan efektivitas terapi. Riset lebih lanjut bisa membuka potensi baru untuk diagnosis dan pengobatan kanker, memberikan harapan bagi para pasien dengan kanker lanjut yang sulit diobati.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment