Ahli Sarankan Perempuan Belum Siap untuk Mammogram oleh Pria
Ahli kesehatan mendukung ide membiarkan petugas pria melakukan mammogram untuk mengatasi kekurangan staf. Saat ini, hanya petugas wanita yang diizinkan melakukan pemeriksaan ini. Diskusi tentang perubahan kebijakan sedang berlangsung, termasuk potensi untuk memasukkan pria transgender.
Para ahli kesehatan mendorong untuk memberi kesempatan kepada tenaga kerja laki-laki melakukan pemeriksaan mammogram, terutama untuk mengatasi kekurangan staf di bidang ini. Mammogram, X-ray yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara, saat ini hanya dilakukan oleh petugas wanita, meski permintaan akan pemeriksaan ini sangat tinggi. The Society of Radiographers (SoR) mendesak kebijakan ini direvisi karena krisis jumlah radiografer yang terjadi.
Sally Reed, 67 tahun, yang telah menjalani dua mastektomi setelah mammogram mendeteksi kanker payudara, menyatakan bahwa jika ada cara untuk menyelamatkan hidup seseorang, seharusnya tidak peduli siapa yang melakukannya. Namun, ia juga mengakui bahwa wanita yang sudah merasa tidak nyaman dengan pemeriksaan mungkin akan lebih enggan jika melibatkan radiografer pria.
Mammografi adalah satu-satunya pemeriksaan kesehatan yang hanya dilakukan oleh petugas wanita. Menurut data, tingkat kekosongan di antara radiografer yang khusus melakukan mammografi mencapai 17.5%, sementara bagi mereka yang menangani wanita dengan benjolan di payudara atau riwayat kanker payudara di keluarga, angkanya mencapai 20%.
Di konferensi tahunan SoR, terjadi diskusi mengenai kemungkinan perubahan dalam kebijakan staf, termasuk pertimbangan untuk memasukkan pria transgender dalam program skrining payudara NHS. Sue Johnson, juru bicara SoR, menyatakan bahwa peran radiografer telah berkembang dan mencakup lebih banyak tugas daripada sekadar mengambil gambar. Ia menganggap jika laki-laki diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan ini, bisa membantu proses rekrutmen yang lebih baik.
Johnson menambahkan bahwa meski pernah dibahas sebelumnya, kini saatnya untuk mengamati kembali peran laki-laki dalam mammografi. Sally Reed sendiri mengaku dua mammogram yang dilakukannya dalam periode 15 tahun telah “menyelamatkan” hidupnya. Ia menyatakan tidak keberatan jika harus diperiksa oleh radiografer pria setelah pengalaman pahit yang ia jalani.
Pada dasarnya, ahli kesehatan mengusulkan agar laki-laki boleh melakukan pemeriksaan mammogram untuk membantu mengatasi kekurangan staf. Meskipun ada kekhawatiran dari beberapa wanita, banyak yang percaya bahwa membuka kesempatan ini dapat memperkuat rekrutmen tenaga kerja di bidang radiografi. Diskusi tentang kemungkinan perubahan kebijakan ini semakin menggema saat konferensi SoR berlangsung, menunjukkan bahwa perubahan mungkin akan segera nyata.
Sumber Asli: www.bbc.com
Post Comment