Masa Depan Deteksi dan Pengobatan Kanker: Vaksin, Skrining, dan AI
Masa depan pengobatan kanker cemerlang dengan kemajuan vaksin, alat skrining, dan AI. Dewan dukung proyek inovatif, seperti uji coba NHS-Galleri untuk deteksi dini kanker. Program skrining kanker paru-paru di Inggris dan mulai di Australia memberi harapan baru. Diagnostik cepat dengan alat AI meningkatkan efisiensi di laboratorium. Akses sistem kesehatan jadi lebih penting untuk deteksi kanker.
Saat kita memikirkan masa depan dalam pengobatan kanker, banyak yang bisa diharapkan dari vaksin, alat skrining baru, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Artikel ini menyimpulkan seri mengenai “Kanker Meningkat” yang mengupas bagaimana pendekatan-pendekatan ini dapat mengubah cara kita mendeteksi dan mengobati kanker. Ini menjadi sangat menarik ketika kita melihat proyek-proyek inovatif yang sedang berlangsung serta hasil potensialnya.
Salah satu pendukung terbesar penelitian kanker di dunia adalah dewan yang beranggaran tahunan $800 juta. Salah satu pembicara kunci, Elliott, berbicara di konferensi tentang proyek-proyek yang telah didukung dewan, termasuk pengembangan vaksin HPV dan berbagai uji coba pencegahan kanker. Proyek-proyek ini berdampak besar bagi cara kita menghadapi kanker di tahun-tahun mendatang.
Elliott percaya bahwa suatu hari nanti, tes darah tunggal yang dikelola oleh dokter umum bisa mengidentifikasi keberadaan kanker dalam tubuh dan bahkan organ mana yang mungkin terpengaruh. Uji coba NHS-Galleri di Inggris sedang berlangsung dengan 140.000 partisipan berusia 50-77 tahun, bertujuan untuk melihat efek tes ini dalam mendeteksi kanker lebih awal. “Ini adalah uji coba acak yang sangat besar” tegas Elliott.
Lebih jauh lagi, dewan juga mendanai uji coba yang menggunakan tes darah untuk mendeteksi biomarker alih-alih biopsi yang mahal. Ini akan memberikan nilai penting baik untuk pasien maupun sistem kesehatan, karena memungkinkan deteksi dini tanpa prosedur invasif yang tidak perlu. Pengembangan alat tes kanker ini diharapkan dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan uji coba obat atau vaksin yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Di Inggris, program skrining kanker paru-paru sedang diluncurkan untuk perokok dan mereka yang berisiko. Lebih dari 1,9 juta orang telah diundang untuk memeriksakan paru-paru dan sudah 5037 kasus kanker terdeteksi. Dengan diagnosis awal pada tahap 1 atau 2, tingkat kelangsungan hidup lima tahun meningkat drastis, dari 90% untuk tahap 1 menjadi hanya 4% pada tahap 4.
Di Australia, skrining kanker paru-paru juga akan dimulai dengan pemindaian CT dosis rendah, yang direncanakan pada Juli tahun ini. Elliott memperkirakan, ke depan, pendekatan skrining kanker akan lebih dipersonalisasi dan tidak hanya bersifat satu ukuran untuk semua.
Riset tentang imunoterapi dan vaksin kanker dianggap revolusioner. Ada dua proyek internasional besar yang sedang berlangsung untuk menemukan vaksin kanker ovarium dan vaksin kanker paru-paru yang akan diuji di UK untuk mereka yang berisiko tinggi. Sayangnya, saat ini, skrining untuk kanker ovarium masih sulit dilakukan.
Dengan kemajuan AI, banyak proses yang akan lebih cepat. Cancer Research UK telah mendanai grup CD3, yang mengembangkan profil risiko individu berdasarkan data medis pasien. Harapannya, ini bisa mempercepat penamaan perawatan yang diperlukan. Elliott berharap semua ini bisa mempercepat hasil yang lebih baik dan mencegah kematian akibat kanker.
Di konferensi, Prof. Nasir Rajpoot membagikan alat diagnosa AI untuk kanker kolorektal yang sedang diuji dan bisa menyingkat waktu diagnosis. Diagnosa yang cepat ini sangat menguntungkan dalam menghadapi beban kerja yang meningkat di laboratorium patologi. Rajpoot berencana meluncurkan alat ini lewat NHS pada 2027 dan ingin juga diuji di negara lain, termasuk di Awanui Labs untuk melihat pengaruhnya pada kelompok etnis lain.
Akhirnya, saat ini kita melihat jumlah diagnosis kanker di bawah umur 50 tahun meningkat tajam. Peneliti kini memfokuskan juga pada penyebab lingkungan dan pola makan, seperti kemungkinan hubungan antara mikroplastik dan kanker usus. Ini menunjukkan pentingnya keterlibatan dalam sistem kesehatan untuk mendeteksi kanker lebih awal.
Masa depan pengobatan kanker menjanjikan dengan kemajuan dalam vaksin, skrining, dan AI. Diagnostik yang lebih cepat dan pengobatan yang lebih tepat sasaran diharapkan dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Penyebaran skrining dan pengembangan biomarker bisa membawa perubahan signifikan. Dengan solusi yang beradaptasi dengan kebutuhan individu, dukungan dari sistem kesehatan menjadi kunci deteksi awal kanker, sesuatu yang jauh lebih penting saat angka kasus kanker terus meningkat.
Sumber Asli: www.nzherald.co.nz
Post Comment