Bagaimana Astrofisika Menggerakkan Inovasi Kanker
Concr, perusahaan rintisan, menggabungkan astrofisika dan AI untuk memprediksi respons pasien kanker terhadap terapi. Dengan menggunakan algoritma canggih dan model kembar digital, mereka melakukan pendekatan baru untuk onkologi yang dipersonalisasi, berpotensi merevolusi pengobatan individual serta penghematan biaya dalam sistem kesehatan.
Seiring dengan kemajuan terbaru dalam terapi kanker, faktanya, masih banyak pasien yang menerima perawatan yang tidak sesuai untuk mereka. Kesulitan dalam memahami kompleksitas biologi kanker dan variasi antar pasien adalah tantangan besar bagi onkologi yang dipersonalisasi. Ini tempatnya Concr, sebuah perusahaan rintisan yang berusaha menggagalkan paradigma ini dengan mengawinkan algoritma yang terinspirasi oleh astrofisika dan kecerdasan buatan (AI).
Concr, menurut CEO-nya, Dr. Irina Babina, didirikan untuk meningkatkan pengalaman pengobatan kanker yang benar-benar personal. “Hanya dalam beberapa kasus, onkolog dapat memprediksi dengan tepat bagaimana seorang pasien akan merespons pengobatan kanker,” ujarnya. Perusahaan ini berupaya mengembangkan alat AI untuk memprediksi respons tersebut berdasarkan biologi unik masing-masing pasien, demi memperbaiki hasil pengobatan.
Platform berbasis cloud mereka, FarrSight®, menggunakan metode Bayesian canggih yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari alam semesta. Alih-alih menangani data standar, FarrSight® mengolah data terkait biologi kanker dengan presisi. “Kami menciptakan kembar digital molekuler – FarrSight®-Twin – agar dapat memprediksi respons terhadap obat kanker,” Dr. Babina menjelaskan.
FarrSight®-Twin juga memfasilitasi pengujian
in silico
do dalam pengembangan obat. Ini sangat penting karena sebagian besar obat gagal di uji klinis karena tidak melebihi pengobatan standar. Dengan memanfaatkan data klinis dan molekuler pasien, kita dapat mensimulasikan skenario uji coba dengan akurasi tinggi. Ada harapan lebih, yaitu memfasilitasi desain percobaan yang lebih baik dan meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Satu tantangan utama dalam onkologi yang dipersonalisasi adalah kurangnya pemahaman tentang biologi yang rumit. Selalu ada pasien dengan biomarker positif yang tidak merespons terapi yang ditargetkan. Melihat kompleksitas ini, alat dan pendekatan seperti yang ditawarkan oleh Concr menjadi sangat berharga. “Kemampuan untuk menangani ketidakpastian dan kompleksitas adalah inovasi dari model dasar kanker kami,” tambah Dr. Babina.
Kontribusi teknologi Concr diharapkan dapat memperbaiki hasil pengobatan pasien dengan memilih perawatan terbaik berdasarkan biologi molekuler mereka. “Hal ini bukan hanya untuk hasil pasien, tetapi juga kualitas hidup mereka,” jelasnya. Jika berhasil, pendekatan ini bisa mengurangi biaya yang tidak perlu serta perawatan yang tidak efektif, sehingga membawa penghematan nyata untuk sistem kesehatan.
Inovasi Concr tidak hanya tentang pasien individu, tetapi juga dampaknya pada sistem kesehatan yang lebih luas. Meningkatkan hasil pengobatan berarti lebih banyak orang tetap sehat dan produktif, yang pada gilirannya berdampak ekonomik. Teknologinya bisa mengubah cara perawatan kanker diberikan, kembali memfokuskan pada pasien dan memastikan setiap perjalanan mereka terpantau dengan jelas.
In short, Concr berusaha untuk tidak hanya membawa harapan baru bagi pasien kanker, tapi juga menciptakan otomatisasi dalam uji klinis untuk merampingkan pengembangan terapi.
Teknologi Concr, yang mengombinasikan astrofisika dan AI, berupaya merevolusi perawatan kanker yang dapat dipersonalisasi. Dengan algoritma yang canggih, diharapkan mampu memprediksi respons pengobatan secara akurat dan secara efektif menyaring terapi untuk setiap pasien. Jika berhasil, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh pasien, tetapi juga oleh sistem kesehatan secara keseluruhan, memungkinkan penghematan biaya dan meningkatkan hasil kesehatan populasi.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com
Post Comment