Loading Now

Pengobatan Baru untuk Kanker Kulit Melanoma Hadir di Utah

Intermountain Health meluncurkan pengobatan baru untuk melanoma di Utah, yang memiliki tingkat insiden tertinggi di AS. Dengan terapi limfosit tumor, diharapkan pasien yang resisten terhadap pengobatan dapat menemukan harapan. Dr. Caroline Nebhan menyoroti pentingnya perlindungan dari sinar UV dan deteksi dini.

Utah kini memiliki harapan baru untuk pasien kanker kulit melanoma paling mematikan. Intermountain Health meluncurkan program pengobatan baru untuk kasus melanoma lanjut yang tidak dapat dioperasi, memberikan cita rasa harapan bagi mereka yang sulit diobati dengan terapi yang ada. Ini menggambarkan besarnya masalah, mengingat Utah memiliki tingkat melanoma tertinggi di negara ini menurut National Cancer Institute.

Data menunjukkan bahwa sejak 2016 hingga 2022, insiden melanoma di Utah mencapai hampir 41 kasus per 100.000 orang, angka ini dua kali lipat dari rata-rata nasional. Dr. Caroline Nebhan, seorang onkolog bedah, menyebutkan bahwa dua faktor besar berkontribusi terhadap tingginya angka tersebut: ketinggian daerah dan kecenderungan penduduk untuk beraktivitas luar ruangan. “Sinar UV lebih kuat di sini, dan kami suka sekali menghabiskan waktu di luar,” ujarnya.

Dr. Nebhan memimpin inisiatif TIL, atau terapi limfosit yang menyusup tumor, yang menargetkan pasien melanoma yang tidak bisa diangkat. Terapi ini memerlukan sampel tumor seukuran kenari dari pasien, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk mengekstrak limfosit, sel darah putih yang diperbanyak hingga miliaran sebelum dimasukkan kembali ke pasien setelah menjalani kemoterapi singkat. Metode ini yang lebih personal dibandingkan dengan kebanyakan obat yang saat ini digunakan.

“Pengobatan ini bergantung pada sel tumor pasien sendiri dan sel-sel kekebalan penting yang disebut limfosit,” ujar Dr. Nebhan, “ini adalah pendekatan yang lebih personal dibandingkan dengan obat-obatan yang umumnya dipakai.”

Proses pengobatan juga melibatkan AMTAGVI, obat resep satu-satunya yang disetujui FDA untuk pasien melanoma lanjut yang tidak merespons terapi standar. Sejak persetujuannya pada 2024, sudah ada dua pasien yang mendapatkan perawatan ini.

“Melanoma adalah penyakit yang menantang karena dapat memengaruhi orang muda dan tua, tanpa memandang warna kulit. Terapi TIL memberi harapan besar bagi kami, dan kami ingin memastikan semua pasien yang memenuhi syarat memiliki akses ke pengobatan ini,” kata Nebhan.

Dr. Nebhan juga mengingatkan orang-orang tentang tanda-tanda kanker kulit. Moles dengan tepi bergerigi, berbagai warna, serta bercak yang berdarah dan tidak sembuh adalah beberapa tanda peringatan. Selain itu, perlindungan dari sinar matahari sangat penting. “Pakai topi lebar, lengan panjang, celana panjang, dan hindari sinar matahari dari jam 10 pagi hingga 4 sore, serta pastikan menggunakan SPF minimal 30 dan mengoleskannya kembali secara berkala,” tambahnya.

Dengan pengenalan terapi limfosit tumor, Utah memiliki langkah maju dalam menangani kanker kulit melanoma. Program ini menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kasus sulit. Melindungi diri dari sinar UV dan mengenali tanda-tanda kanker kulit adalah langkah pencegahan yang perlu ditekankan. Seiring meningkatnya kasus, penting bagi masyarakat untuk menyadari dan proaktif menjaga kesehatan kulit mereka.

Sumber Asli: www.upr.org

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment