Menggunakan Kompor Gas di Rumah Meningkatkan Risiko Kanker
Kompor gas menyebabkan peningkatan risiko kanker melalui penyebaran benzena. Sekitar 47 juta rumah di AS menggunakan kompor gas. Penelitian menunjukkan bahwa tanpa ventilasi yang baik, risiko leukemia meningkat, terutama di rumah kecil. Ventilasi dan alternatif memasak seperti kompor listrik disarankan untuk mengurangi risiko kesehatan.
Menggunakan kompor gas di rumah ternyata secara signifikan bisa meningkatkan risiko terkena kanker, terutama leukemia. Studi baru menunjukkan bahwa kompor gas yang mengeluarkan emisi tinggi dapat menyebarkan benzena ke seluruh rumah, bukan hanya di dapur. Hal ini lebih berbahaya bagi rumah yang kecil atau tidak memiliki ventilasi baik. Menurut data, 47 juta rumah tangga di AS menggunakan kompor gas, dan ratusan juta lainnya di dunia mengikuti. Diharapkan, kesadaran akan risiko ini dapat memicu tindakan lebih lanjut untuk mengurangi paparan.
Benzena adalah salah satu hasil pembakaran kompor gas yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. World Health Organization (WHO) mengkategorikan benzena sebagai zat berbahaya, bahkan dalam konsentrasi rendah. Penelitian terbaru dalam jurnal Journal of Hazardous Materials menekankan pentingnya perhatian terhadap risiko paparan benzena di dalam rumah. Paparan kronis terhadap zat ini terbukti dapat menyebabkan leukemia, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker.
Rumah yang dibangun setelah tahun 2000 cenderung memiliki retensi benzena lebih rendah karena standar bangunan yang lebih ketat, yang berhasil mengurangi kebocoran udara sekitar 18% dibandingkan rumah yang lebih tua. Namun, meskipun ada perbaikan ini, risiko tak dapat dihilangkan sepenuhnya. Secara umum, orang Amerika menghabiskan 90% waktu mereka di dalam ruangan, yang membuat mereka rentan terhadap polusi udara dalam ruangan.
Studi ini mencakup 6,3 juta orang yang menggunakan jenis kompor gas yang paling banyak mengeluarkan benzena. Sebuah model bernama CONTAM yang dikembangkan oleh National Institute of Standards and Technology digunakan untuk memprediksi konsentrasi benzena di dalam rumah dengan berbagai ukuran. Penelitian ini mengerti bahwa dalam banyak skenario, polutan dapat menyebar dari satu ruangan ke ruang lainnya, membuat risiko tidak terbatas pada area dapur saja.
Lebih mencolok adalah fakta bahwa ruangan tidur menunjukkan paparan benzena tertinggi. Meskipun jauh dari dapur, orang menghabiskan rata-rata lebih dari sembilan jam di kamar tidur, bukti bahwa polutan dari kompor gas tidak hanya berkisar di area memasak. Pada penggunaan kompor gas yang tinggi, model tersebut memprediksi bahwa konsentrasi benzena dapat meningkat signifikan setelah satu hingga dua jam memasak. Hal ini lebih berisiko di rumah kecil yang kurang terventilasi.
Model CONTAM menunjukkan bahwa dengan penggunaan yang tinggi dan tanpa ventilasi, konsentrasi benzena bisa melampaui batas aman yang ditetapkan oleh California. Meskipun penggunaan kecil dan sedang tidak menyebabkan pelanggaran, penting untuk diketahui bahwa perbaikan ventilasi bisa berdampak positif terhadap kadar benzena. Berdasarkan temuan, hood ventilasi dengan efisiensi tinggi dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh pengeluaran benzena.
Ventilasi menjadi kunci utama. Mentransformasikan cara memasak dengan memanfaatkan jendela terbuka bisa mengenyahkan hingga 99% benzena, bahkan dalam penggunaan yang tinggi. Dengan jendela yang sedikit dibuka, risiko kanker dapat berkurang secara signifikan. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan kompor gas pada tingkat menengah berisiko, terutama jika ventilasi tidak optimal.
Penelitian ini mengestimasi jumlah kasus leukemia yang meningkat di kalangan 6,3 juta orang yang bercita-cita memasak dengan kompor gas penghasil benzena tertinggi. Di bawah kondisi tidak terventilasi, penggunaan kompor gas yang tinggi diperkirakan bisa menambah 16 hingga 69 kasus leukemia setiap tahun di kelompok ini, terutama di apartemen.
Kesimpulannya, risiko kesehatan akibat paparan benzena dari penggunaan kompor gas sangat penting untuk diperhatikan. Peralihan ke kompor listrik atau induksi, serta ventilasi yang baik selama memasak, dapat membantu mengurangi paparan ini demi kesehatan masyarakat, terutama di rumah kecil yang tidak memiliki ventilasi cukup. Kesadaran dan tindakan yang tepat bisa mengurangi angka kesehatan yang merugikan di masa mendatang.
Studi terbaru menunjukkan bahwa paparan benzena dari kompor gas berisiko serius bagi kesehatan, dengan peningkatan kasus leukemia yang signifikan. Ventilasi yang baik dan peralihan ke metode memasak yang lebih aman seperti listrik sangat dianjurkan. Pengetahuan semakin luas, tindakan kolektif diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment