Loading Now

Penelitian Saluran Magnesium Berikan Harapan Baru Untuk Pencegahan Kanker Mulut

Penulis UT Health San Antonio menemukan bahwa saluran magnesium, melalui protein TRPM7, sangat penting untuk transisi tipe makrofag dalam sistem imun. Penelitian ini dapat berpotensi mengarah pada strategi baru dalam pengobatan kanker mulut, menawarkan harapan baru untuk pencegahan dan pengobatan kanker.

Sebuah penelitian dari Universitas Texas Health Science Center di San Antonio (UT Health San Antonio) mengungkap saluran magnesium penting bagi perkembangan sel imun, khususnya makrofag, yang memengaruhi respon terhadap kanker mulut. Makrofag dapat bertransformasi menjadi dua bentuk, M1, yang berperan dalam respons peradangan, atau M2 yang membantu pemulihan setelah pertempuran. Peneliti mengeksplorasi peran penting protein TRPM7 pada saluran ion magnesium dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi produksi sel M2.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Partner Journals Precision Oncology, Dr. Brij B. Singh, dekan penelitan dan profesor di UT Health San Antonio, menyoroti peran magnesium dalam transisi makrofag menjadi tipe M1 atau M2. Penelitian bertujuan memahami bagaimana sel mengalami perubahan, dan siklus ini bisa dimodulasi untuk pengobatan kanker di masa depan. Singh mengatakan, “Kami berusaha memahami bagaimana sel tahu jalur mana yang diambil, M1 vs M2.”

Di keadaan normal, makrofag mendapatkan sinyal dari sel lain, sebagian besar berupa sitokin. Saat tubuh terinfeksi, sel-sel ini berubah menjadi tipe M1 yang menyerang patogen. Namun, saat infeksi terkendali, produksi M1 harus dihentikan dan makrofag kembali ke keadaan normal atau beralih menjadi M2. Dalam situasi kanker, tumor dapat mengelabui sistem imun, sehingga memahami proses ini adalah kunci untuk membangun strategi pengobatan.

Singh menjelaskan bahwa penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi saluran kalsium dan peran ion lain dalam makrofag. Namun, sebelumnya belum banyak yang diketahui mengenai saluran magnesium. Tim peneliti menemukan saluran magnesium baru yang krusial dalam produksi M1, serta bagaimana TRPM7 memediasi perkembangan sel M2. Terapi yang mengincar saluran TRPM7 dapat meminimalkan pertumbuhan tumor dengan meningkatkan transisi ke M1.

Penelitian ini juga melibatkan percobaan dengan diet magnesium rendah dan tinggi pada tikus. Hasilnya, tikus yang diberi diet rendah magnesium cenderung menghasilkan lebih banyak sel M2, berkontribusi pada pertumbuhan tumor. Singh menekankan pentingnya magnesium untuk produksi M1: “Kebutuhan magnesium lebih tinggi untuk produksi M1.”

Ketika magnesium berkurang, TRPM7 diaktifkan, dan makrofag bertransformasi menjadi M2. Penggunaan naltriben, agonis TRPM7 yang memblokir saluran magnesium, meningkatkan transisi ke tipe M2, menyebabkan pertumbuhan tumor dalam model kanker tikus. “Blocking magnesium membuat makrofag berpindah ke polaritas M2 dan menghambat respon imun,” ucap Dr. Viviane Nascimento Da Conceicao, rekan peneliti dalam studi ini.

Nascimento Da Conceicao menambahkan bahwa penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak transportasi magnesium terhadap fungsi sistem imun. Tim peneliti kini tengah menjajaki obat-obatan baru yang menargetkan TRPM7 dengan alat baru yang dapat menganalisis ribuan pengukuran per detik. “Kami mencari obat-obat terdaftar FDA yang dapat mempengaruhi mekanisme ini,” tutup Singh.

Penelitian terbaru ini memberikan wawasan tentang peran magnesium dalam transisi makrofag, dengan fokus pada saluran TRPM7. Peningkatan pemahaman tentang mekanisme ini dapat menawarkan harapan baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker mulut, dengan memperhatikan bagaimana dapat memodulasi respons imun tubuh. Penelitian lebih lanjut tentunya diperlukan guna mengembangkan terapi yang lebih efisien.

Sumber Asli: news.uthscsa.edu

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment