Loading Now

Keamanan Penggunaan Lu 177 Vipivotide Tetraxetan pada MCRPC Positif PSMA

Lutetium treatment therapy concept with abstract medical elements in calming blue and green tones.

Dr. Jorge A. Garcia membahas keamanan penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal pada mCRPC positif PSMA. FDA telah memperluas indikasi untuk pasien yang telah diterapi ARPI. Penggunaannya menunjukkan profil efek samping yang baik, meskipun pemantauan hematologi tetap penting.

Dr. Jorge A. Garcia, seorang ahli onkologi medis genitourinari dari University Hospitals Seidman Cancer Center, membahas pentingnya keamanan penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal dalam penanganan kanker prostat metastatik yang tahan kastrasi dan positif membran spesifik prostat (mCRPC). Dia menyatakan bahwa saat kita menggunakan agen ini pada pasien yang belum banyak menerima pengobatan sebelumnya, profil efek samping mungkin berbeda sedikit dibandingkan dengan pasien yang telah menjalani kemoterapi.

Pada 22 Maret 2024, FDA memperluas indikasi penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan untuk pasien dewasa dengan mCRPC positif PSMA yang telah diobati dengan inhibitor jalur reseptor androgen (ARPI) dan dianggap layak untuk menunda kemoterapi berbasis taksan. Keputusan ini didukung oleh temuan dari uji klinis fase 3 PSMAfore (NCT04689828) yang menunjukkan keuntungan dalam kelangsungan hidup bebas kemajuan radiografis (rPFS) bagi pasien yang menerima terapi ini dibandingkan hanya mengubah pengobatan ARPI.

Penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal dalam penanganan pasien mCRPC positif PSMA menunjukkan profil keamanan yang baik, dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan pengobatan yang lebih berat sebelumnya. FDA baru saja memperluas indikasi penggunaannya, menjanjikan opsi pengobatan baru yang berpotensi lebih efektif dan aman untuk pasien. Sehingga, hematologi pemantauan harus tetap ditujukan pada pasien. Selain itu, keluhan seperti xerostomia juga bisa terjadi, tetapi pada umumnya tidak mengganggu dosis.

Sumber Asli: www.onclive.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment