Loading Now

Pandangan Onkologi Radiasi: Menguji Genom vs Gen dalam Kanker Prostat

Gambar diagram genomik dengan latar belakang lembut berwarna biru, menampilkan grafik dan elemen molekuler.

Forum yang diadakan CancerNetwork pada Maret 2025 membahas pengujian gen ekspresi untuk kanker prostat, menjelaskan perbedaan antara pengujian genetik dan genomik serta pentingnya pengujian ini dalam pengambilan keputusan klinis. Tes seperti Decipher Prostate, Oncotype DX, dan Prolaris berfokus pada personalisasi perawatan pasien, di mana setiap tes memiliki keunggulan tersendiri dalam membantu menentukan pendekatan pengobatan yang tepat.

Pada Maret 2025, forum diskusi yang diadakan oleh CancerNetwork di American College of Radiation Oncology Summit membahas opsi pengujian gen ekspresi untuk pasien kanker prostat. Para ahli mendiskusikan perbedaan antara pengujian genetik dan genomik, serta panduan NCCN terbaru dan bagaimana memilih opsi pengujian yang tepat.

Pembedaan antara biomarker genomik dan pengujian germline menjadi fokus awal bahasan. Biomarker genomik mengacu pada karakteristik DNA atau RNA yang menunjukkan proses biologis normal atau respon terhadap pengobatan. Sedangkan, pengujian germline menganalisis variasi genetik yang mungkin terkait dengan risiko kesehatan atau kecenderungan kanker.

Decipher Prostate merupakan tes gen dengan rating bukti 1B dari NCCN, didapatkan melalui bukti dari pengaturan pasca biopsi dan pasca prostatektomi. Tes ini mencakup analisis whole-transcriptome RNA dan machine learning untuk membantu pengambilan keputusan pengobatan pada pasien kanker prostat. Tes ini didukung validasi dari lebih dari 75 studi dengan melibatkan lebih dari 100 ribu pasien.

Sementara itu, tes Oncotype DX, yang melibatkan 17 gen, bertujuan untuk menilai 12 gen terkait kanker dan 5 gen referensi. Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa perubahan risiko gunakan Oncotype DX untuk pasien dengan risiko rendah mencapai 100% hingga 88.1%. Namun, ada satu uji acak yang menunjukkan 34.5% pasien berpindah ke kategori risiko tinggi.

Prolaris juga termasuk dalam Panduan NCCN kategori level 2A. Tes ini memberikan informasi personal mengenai agresivitas tumor dan membantu menentukan apakah pasien perlu melanjutkan pengobatan. Myriad Genetics menyebut Prolaris sebagai satu-satunya tes biomarker yang mampu mengukur manfaat ADT terhadap terapi radiasi.

Dalam forum, berbagai diskusi tentang pengambilan keputusan klinis disampaikan. Fokusnya mencakup pemilihan pasien yang layak menjalani aktif pengawasan, pilihan modalitas pengobatan, dan penyempurnaan ADT dalam terapi radiasi. Narasumber menggarisbawahi pentingnya pengujian genomik dalam menerima pendekatan pengobatan yang lebih tepat.

Salah satu hal menarik yang dijelaskan adalah bagaimana pengujian genomik dapat mengubah rekomendasi pengawasan. Dalam beberapa situasi, meski pasien tampak cocok untuk pemantauan aktif, hasil pengujian dapat menunjukkan sebaliknya. Hal ini menunjukkan pergeseran menuju keputusan berbasis data di rumah sakit dan perawatan.

Lee, seorang ahli, menyebut bahwa perluasan pengujian genetik dan genomik membuka kesempatan untuk perawatan yang lebih terarah ke masing-masing pasien. Ini membentuk kerangka bagi pengimplementasian program pengujian di institusi yang melakukan pengujian tersebut. Dr. Finkelstein juga menyampaikan bahwa Prolaris unggul dalam memberi informasi klinis yang dapat ditindaklanjuti, terkait dengan pengukuran manfaat ADT untuk terapi radiasi, yang membuatnya menjadi alat yang berharga dalam strategi pengobatan kanker prostat.

Di akhir sesi, para ahli menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk benar-benar menentukan peran pengujian ini bagi pasien dengan kanker prostat yang baru didiagnosis dan mempertimbangkan pengobatan lini pertama. Lebih jelasnya, pengujian-pengujian ini, termasuk Prolaris, berpotensi menawarkan pendekatan pengobatan yang lebih personal dan efektif bagi pasien.

Diskusi di forum ini menggambarkan perkembangan penting di bidang pengujian genetik dan genomik untuk kanker prostat. Tes seperti Decipher Prostate, Oncotype DX, dan Prolaris menunjukkan cara lain untuk menyesuaikan pengobatan dan meningkatkan pengambilan keputusan bagi pasien. Masing-masing tes memiliki kelebihan dan digunakan berdasarkan kebutuhan spesifik pasien, menempatkan mereka di jalur menuju perawatan yang lebih individual dan akurat. Harapannya, penelitian lebih lanjut dapat memperjelas peran strategis pengujian ini ke depan.

Sumber Asli: www.cancernetwork.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment