Uji Baru AI Identifikasi Pasien Kanker Prostat yang Manfaatkan Abiraterone
Penelitian baru menggunakan AI dalam mengidentifikasi pria dengan kanker prostat yang diuntungkan oleh abiraterone, menunjukkan pengurangan risiko kematian signifikan untuk mereka dengan tumor positif biomarker. Ada panggilan untuk NHS Inggris agar mendanai pengobatan ini bagi kelompok tertentu akibat hasil positif tersebut.
Sebuah uji coba baru yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) mampu mengidentifikasi pria penderita kanker prostat yang akan mendapat manfaat paling besar dari obat abiraterone. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari UCL dan Institute of Cancer Research, dengan hasil yang dipresentasikan dalam konferensi baru-baru ini. Dalam studi tersebut, sampel tumor dari pria dengan kanker prostat risiko tinggi yang belum menyebar dianalisis.
Para peneliti menemukan bahwa pemberian abiraterone bersamaan dengan terapi hormon standar dapat mengurangi hampir setengah risiko kematian pada sekitar 25% pria dengan kanker ini. Namun, karena banyak pria juga berhasil dengan terapi standar, ada kebutuhan mendesak untuk lebih baik dalam memilih siapa yang paling diuntungkan dari pengobatan ini.
Dalam konteks ini, para ahli meminta NHS Inggris untuk meninjau kembali keputusan mereka yang tidak mendanai pengobatan ini untuk kelompok pria tertentu. Mereka menekankan bahwa sejarah alami dari kanker prostat yang lebih lanjut dan agresif sangat bervariasi, dan dengan adanya pengobatan yang lebih baik, risiko kekambuhan kanker bisa saja berkurang secara signifikan.
“Studi ini menunjukkan bahwa algoritma AI baru dapat digunakan untuk mengekstrak informasi dari slide patologi yang tersedia dengan rutin untuk menyesuaikan pengobatan bagi pasien khusus dan meminimalkan pengobatan berlebih,” kata Profesor Gert Attard, salah satu pemimpin penelitian dari UCL Cancer Institute.
Abiraterone, yang ditemukan di Inggris, berfungsi dengan menghambat produksi hormon testosteron dalam tubuh, termasuk di tumor. Obat ini sudah disetujui untuk pasien dengan kanker prostat lanjut yang sudah menyebar, namun belum untuk 8.400 pria per tahun yang baru didiagnosis dengan kanker prostat risiko tinggi yang belum menyebar. Di Skotlandia dan Wales, obat ini telah tersedia selama dua tahun untuk pasien tersebut.
Uji baru yang dikembangkan oleh Artera Inc. menggunakan AI untuk menganalisis gambar sampel tumor, dan menemukan fitur yang tidak terlihat oleh mata manusia. Peneliti menggunakan tes ini pada gambar biopsi lebih dari 1.000 pria dalam penelitian STAMPEDE. Para pasien dinilai apakah positif atau negatif biomarker yang kemudian dibandingkan dengan hasil penyakit mereka.
Bagi penderita dengan tumor positif biomarker, abiraterone mengurangi risiko kematian setelah lima tahun dari 17% menjadi 9%. Sementara itu, bagi mereka dengan tumor negatif biomarker, risiko kematian tanpa abiraterone adalah 7%, dan hanya berkurang menjadi 4% dengan obat. Ini menunjukkan bahwa mereka lebih baik hanya dengan terapi standar dan dapat menghindari efek samping tambahan.
“Penelitian ini menunjukkan kita bisa memilih orang-orang yang paling responsif terhadap abiraterone, dan mereka yang hanya perlu terapi standar,” ujar Profesor Nick James, ko-pemimpin penelitian dari Institute of Cancer Research.
Dia menambahkan bahwa akses ke abiraterone saat ini sangat tidak merata, tergantung pada tempat tinggal, di mana mereka yang tinggal di Skotlandia dan Wales dapat menerima pengobatan untuk gratis, berbeda dengan yang ada di Inggris yang dikenakan biaya. Meskipun setelah paten obat ini kedaluwarsa, harganya kini hanya £77 per paket.
Dr. Matthew Hobbs dari Prostate Cancer UK menyatakan bahwa penelitian ini adalah langkah maju yang besar untuk pengobatan yang lebih tepat bagi kanker prostat. Keberhasilan hasil ini tentunya berangkat dari investasi strategis yang dilakukan oleh Prostate Cancer UK dan Movember, yang mendanai penelitian senilai £1,4 juta untuk memahami kanker prostat dengan lebih baik.
Giles Turner, 64 tahun, yang tinggal di Brighton dan mengalami kanker prostat, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam pembiayaan pengobatannya. “Ini adalah penelitian luar biasa dan semakin memperkuat alasan NHS Inggris untuk mulai membiayai pengobatan ini sekarang,” ungkapnya.
Hasil penelitian ini dipresentasikan di American Society of Clinical Oncology Annual Meeting 2025 dan memperoleh pendanaan dari beberapa lembaga termasuk Artera Inc. dan UK Medical Research Council.
Menarik untuk menantikan apakah penelitian ini benar-benar akan mempengaruhi kebijakan NHS di Inggris untuk memberikan akses lebih baik kepada pasien kanker prostat yang sangat membutuhkannya.
Penelitian baru menunjukkan menggunakan AI dapat membantu mengidentifikasi pasien kanker prostat yang paling mungkin mendapat manfaat dari abiraterone, mengurangi berlebihnya perawatan dan efek samping. Ada seruan untuk NHS Inggris agar meninjau kebijakan pembiayaan pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa ini. Kesempatan untuk membantu lebih banyak pasien dengan kanker prostat sangat diharapkan dari hasil penelitian ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment