Imulunestrant Dengan/ Tanpa Abemaciclib Menunjukkan Peningkatan PRO pada Kanker Payudara ER+/HER2– Tingkat Lanjut
Studi fase 3 EMBER-3 menemukan bahwa imlunestrant, dengan atau tanpa abemaciclib, meningkatkan hasil yang dilaporkan pasien (PRO) pada kanker payudara ER+/HER2-. Perbedaan signifikan dalam kualitas hidup, meski ada efek samping seperti diare, menjadikan imlunestrant sebagai pilihan terapi yang berpotensi efektif setelah kemajuan penyakit pada terapi hormonal.
Dalam perkembangan terbaru di pengobatan kanker payudara, data dari uji klinis fase 3 EMBER-3 menunjukkan hasil yang menjanjikan dengan penggunaan imlunestrant, baik sendiri atau dikombinasikan dengan abemaciclib. Studi ini fokus pada pasien kanker payudara yang positif reseptor estrogen (ER+) dan negatif HER2, yang memiliki kemajuan penyakit setelah terapi hormonal standar. Hasil pemeriksaan melaporkan bahwa hasil yang dilaporkan oleh pasien (PRO) menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kualitas hidup pasien dibandingkan dengan terapi standar saat ini.
Dalam analisis spesifik terhadap pasien dengan mutasi ESR1, imlunestrant menunjukkan keunggulan, dengan perbedaan yang cukup besar pada nilai kualitas hidup yang diukur menggunakan EORTC QLQ-C30. Di siklus pengobatan ke-7, rata-rata selisih antara kelompok tersebut mencapai 9.9 poin. Selain itu, waktu median sebelum penurunan kualitas hidup mencapai 5.6 bulan untuk imlunestrant, dibandingkan dengan 3.8 bulan untuk terapi hormonal standar.
Meskipun imlunestrant menunjukkan peningkatan dalam beberapa aspek fungsi fisik dan kualitas hidup, efek samping tetap menjadi perhatian. Pasien yang menggunakan imlunestrant dengan abemaciclib mengalami gejala seperti mual dan diare lebih sering dibandingkan dengan terapi hormonal standar. Namun, gejala tersebut hampir sama di antara semua grup pengobatan, menunjukkan bahwa toleransi terhadap pengobatan ini masih dalam batas yang dapat diterima.
Dalam keseluruhan evaluasi, dealer uji membagi pasien menjadi tiga kelompok: imlunestrant monoterapi, imlunestrant dengan abemaciclib, dan terapi hormonal. Dari sekitar 859 pasien yang terdaftar, pengobatan imlunestrant dengan abemaciclib menunjukkan median kelangsungan hidup yang lebih baik, 9.4 bulan dibandingkan dengan 5.5 bulan untuk imlunestrant saja dan 5.5 bulan untuk terapi hormonal.
Dari perspektif keselamatan, sekitar 83% pasien pada grup imlunestrant melaporkan efek samping, sedangkan 98% pasien dengan imlunestrant plus abemaciclib mengalami hal serupa. Efek samping berat tercatat lebih rendah pada imlunestrant (17%) dibandingkan dengan kelompok kombinasi (49%). Peneliti menyatakan bahwa meskipun ada efek samping, imlunestrant masih menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kondisi mirip yang telah gagal dengan terapi sebelumnya.
Penulis utama studi, Dr. Giuseppe Curigliano, mengaitkan hasil ini dengan efikasi imlunestrant sebagai pilihan terapi yang menjanjikan untuk pasien ER+/HER2– setelah terapi hormon gagal. Data ini diharapkan dapat membantu dokter dalam memilih terapi terbaik untuk pasien kanker payudara di masa depan. Uji klinis ini tetap penting, karena hasilnya memberikan wawasan lebih lanjut mengenai pengobatan di bidang onkologi yang terus berkembang.
Hasil studi fase 3 EMBER-3 menunjukkan bahwa imlunestrant, baik sendiri atau dengan abemaciclib, dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara ER+/HER2-. Meskipun ada efek samping, pengobatan ini berkaitan dengan perbaikan dalam masa PFS dan hasil PRO. Penemuan ini dapat menjadi langkah maju penting dalam pengelolaan terapi untuk pasien yang mengalami kemajuan penyakit setelah pengobatan hormonal standar.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment