Memahami Kanker Prostat Sebelum Terlambat
Kanker prostat adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada pria, dengan banyak kasus tidak terdeteksi sampai parah. Deteksi dini dan pemahaman tentang faktor risiko sangat penting. Penyakit ini memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik jika diobati dengan tepat.
Ketika mantan Presiden Joe Biden mengungkapkan bahwa ia didiagnosa kanker prostat, hal ini kembali memicu diskusi nasional tentang penyakit yang mempengaruhi ratusan ribu pria setiap tahunnya. Kanker prostat, meskipun dapat diobati dengan baik, sangat tergantung pada deteksi dini. Menurut American Cancer Society, kanker prostat merupakan kanker yang paling umum kedua di Amerika Serikat, dengan perkiraan sekitar 313.780 kasus baru dan 35.770 kematian terjadi pada tahun 2025, terkait penyakit ini.
Prostat adalah kelenjar kecil seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum, berfungsi untuk memproduksi cairan seminal. Kelenjar ini mengelilingi uretra dan cenderung membesar seiring bertambahnya usia, yang sering menyebabkan masalah urin. Kanker prostat terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali di dalam kelenjar prostat; meskipun tidak semua pembesaran prostat disebabkan oleh kanker. Jika terdeteksi dan ditangani lebih awal, kanker ini bisa diobati, tetapi sel-sel abnormal bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti tulang dan kelenjar getah bening.
Menurut American Cancer Society, 1 dari 8 pria akan didiagnosa kanker prostat sepanjang hidupnya, dan lebih umum terjadi pada pria berusia 65 tahun ke atas. Rata-rata usia diagnosis pertama adalah 67 tahun. Sebagian besar pria yang didiagnosis dengan kanker prostat tidak akan meninggal karenanya. Saat ini ada lebih dari 3,35 juta individu yang hidup dengan diagnosis kanker prostat di Amerika Serikat.
Kanker prostat sering dianggap sebagai “kanker diam” karena banyak pria tidak mengalami gejala, khususnya di tahap awal. Priti Patel, M.D., seorang ahli radiasi di Hackensack Meridian Health, menjelaskan bahwa gejala seperti frekuensi berkemih yang meningkat seharusnya tidak diabaikan. Namun, kebanyakan pasien biasanya tidak menunjukkan gejala apapun.
Untuk deteksi awal, screening adalah langkah yang diambil oleh dokter untuk mencari kanker sebelum gejala muncul. Dua alat yang umum digunakan adalah tes darah untuk mengukur kadar prostate specific antigen (PSA) dan digital rectal examination (DRE). Kadar PSA yang tinggi menandakan adanya kanker prostat, meskipun bisa juga terjadi karena penyebab lain. Patel menjelaskan, “PSA adalah protein yang dikaitkan dengan sel-sel prostat normal dan sel kanker.” Dia menyarankan bahwa tren kadar PSA yang diamati adalah hal yang penting.
Namun, screening kanker prostat sering diperdebatkan, terutama terkait dengan tes PSA karena risiko hasil positif palsu yang dapat menyebabkan pengujian dan perawatan berlebih. The U.S. Preventive Services Task Force merekomendasikan agar pria berusia 55 hingga 69 tahun mendiskusikan screening dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
Secara keseluruhan, kanker prostat adalah masalah kesehatan serius yang layak mendapat perhatian. Pemahaman tentang gejala, risiko, dan alat deteksi sangat penting untuk diagnosis dini. Meskipun banyak faktor risiko tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker ini. Pengobatan dan prognosis umumnya positif, terutama jika terdeteksi lebih awal.
Sumber Asli: tworivertimes.com
Post Comment