Loading Now

Skrining Kanker Prostat: Apa yang Perlu Diketahui

Kegiatan penyuluhan kesehatan pria dengan simbol pita dan logo olahraga di taman terbuka.

Deteksi kanker prostat penting dan biasanya dilakukan melalui tes darah PSA. Dr. Michael Lutz menekankan perlunya skrining, terutama untuk pria berisiko tinggi. Skrining bisa dimulai pada usia 40 untuk pria berisiko tinggi, dan 50 untuk pria rata-rata. Acara Run for the Ribbon di Detroit Zoo menghormati penyintas kanker prostat. Semangat untuk menjaga kesehatan pria didorong lewat acara-acara seperti Men’s Health Event.

Ketika membicarakan tentang deteksi kanker prostat, penting untuk mengetahui detail prosesnya. Apa saja yang harus dilakukan? Siapa yang perlu menjalani skrining dan kapan? Dr. Michael Lutz menekankan pentingnya skrining, “Ini bukanlah hukuman mati, ini adalah hukuman seumur hidup. Sangat penting untuk menjalani skrining dan mengetahui apakah Anda berisiko.”

Lutz, yang juga presiden dari Michigan Men’s Health Foundation, mengatakan bahwa banyak pria yang didiagnosis dengan kanker prostat masih bisa memiliki harapan hidup yang panjang. Kunci utama adalah deteksi dini. Jadi, siapa yang paling berisiko? Lutz menyatakan, “Kami tahu ada pria yang berisiko, seperti yang memiliki riwayat keluarga, pria Afrika-Amerika, pemadam kebakaran, maupun pilot tempur – ini semua meningkatkan risiko.”

Skrining kanker prostat umumnya melibatkan tes darah, yaitu PSA. Namun, Lutz menyebutkan bahwa bagian screening yang sedikit tidak nyaman, yakni pemeriksaan rektal digital, mungkin tidak selalu diperlukan. “Banyak pria enggan untuk diskrining karena takut dengan pemeriksaan rektal digital. Mereka lebih memilih disengat ular daripada menjalani tes itu,” katanya. “Lakukan tes darah PSA terlebih dahulu, jika hasilnya rendah, Anda tidak perlu pemeriksaan rektal.”

Untuk pria berisiko tinggi, skrining bisa dimulai sejak usia 40 tahun. Sementara bagi pria dengan risiko rata-rata, disarankan untuk memulai pada usia 50 tahun. Namun, rekomendasi ini menjadi rumit bagi pria di atas 70 tahun. Lutz menyarankan agar tetap mengadvokasi diri sendiri dan meminta skrining tanpa memandang usia. “Jangan biarkan usia kronologis Anda menjadi faktor penentu,” katanya.

Akhir pekan ini, pada Hari Ayah, acara Run for the Ribbon akan digelar di Dataran Detroit. Semua orang dipersilakan untuk merayakan perjuangan para penyintas kanker prostat. Lebih banyak informasi bisa Anda temukan di link yang tersedia. Di bulan September, bersiaplah untuk acara tahunan Men’s Health Event di Ford Field. Sebagian dana yang terkumpul dari Run for the Ribbon akan digunakan untuk mendukung acara tersebut, yang menawarkan skrining yang berpotensi mengubah hidup.

Deteksi kanker prostat sangat penting dan bisa dilakukan melalui tes darah PSA, dengan pemeriksaan rektal digital yang mungkin tidak diperlukan. Pria berisiko tinggi sebaiknya mulai skrining pada usia 40, sedangkan pria dengan risiko rata-rata pada usia 50. Terpenting, jangan biarkan usia menjadi penghalang untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat. Acara seperti Run for the Ribbon dan Men’s Health Event menjadi kesempatan penting untuk menyebarluaskan kesadaran mengenai pentingnya skrining. Keterlibatan komunitas sangat dianjurkan untuk mendukung penyintas kanker prostat.

Sumber Asli: www.fox2detroit.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment