Membedah Dampak SERENA-6 untuk Beberapa Pasien Kanker Payudara
Dr. Joshua K. Sabari dan Dr. Julia E. McGuinness membahas hasil trial SERENA-6 yang fokus pada kanker payudara dengan mutasi ESR1. Trial ini mempertanyakan efektivitas terapi lini pertama dan memperkenalkan camizestrant sebagai alternatif bagi yang mengalami mutasi. Meskipun menjanjikan, pendekatan baru ini memerlukan data panjang dan persetujuan FDA.
Dua dokter terkemuka, Dr. Joshua K. Sabari dan Dr. Julia E. McGuinness, baru-baru ini mengadakan wawancara setelah Pertemuan Tahunan ASCO 2025. Mereka membahas trial SERENA-6 yang fokus pada pasien dengan kanker payudara yang bermutasi ESR1. Trial ini bertujuan mengeksplorasi apakah deteksi mutasi ESR1 sebelum perkembangan kanker dapat memperpanjang efikasi pengobatan lini pertama bagi pasien tersebut.
Trial SERENA-6 menilai pasien dengan kanker payudara HR positif (hormon reseptor positif) dan HER2 negatif yang mengalami metastasis. Menurut McGuinness, tujuan penelitian ini adalah melihat potensi perpanjangan manfaat terapi lini pertama dengan mendeteksi mutasi yang mungkin menunjukkan resistensi terhadap komponen anti-estrogen dari pengobatan.
Mereka juga membahas mengenai ctDNA, bagaimana cara kerjanya, dan dampaknya pada trial ini. Trial ini melibatkan tes liquid biopsies untuk memantau perempuan yang mengalami mutasi ESR1 selama pengobatan lini pertama. Dari sekitar 30.000 perempuan yang dites, hanya ada sekitar 300 yang dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam trial berdasarkan adanya mutasi ini.
Dalam trial ini, ketika perempuan tersebut mengalami mutasi ESR1, pengobatan kontrol adalah dengan melanjutkan terapi yang sudah ada sampai ada perkembangan kanker. Sementara itu, arm eksperimental berusaha mengganti obat anti-estrogen menjadi camizestrant, yang bisa mengatasi efek dari mutasi ESR1 itu. Hasil awal menunjukan bahwa peralihan ini mungkin memperpanjang survival bebas progresi.
Namun, ada banyak kontroversi terkait hasil ini. McGuinness memperingatkan bahwa pendekatan baru ini akan membawa beban signifikan bagi pasien dengan frekuensi tes yang lebih tinggi. Dari tradisional melakukan uji setelah diagnosis dan pada saat progresi, kini akan ada pengujian setiap dua hingga tiga bulan.
Diskusi oleh Dr. Nadia Harbeck juga menguraikan keterbatasan dari trial ini. Salah satunya, metode perbandingan yang sulit karena pengobatan kontrol tidak memiliki cara jelas untuk beralih ke camizestrant setelah progresi, yang membuat sulit untuk menentukan apakah perubahan pengobatan memberikan manfaat tambahan atau tidak.
Sebelum membuat perubahan besar ini dalam praktik, diperlukan data yang lebih lengkap, analisis statistik yang cermat, dan mungkin ulasan dari FDA sebelum obstetra dapat meresepkan camizestrant, yang saat ini belum disetujui untuk kanker payudara metastatik. Akhirnya, tujuan semua pengobatan ini adalah memperpanjang harapan hidup pasien, dan ini hanya dapat diukur melalui kelangsungan hidup secara keseluruhan yang butuh waktu lama untuk diketahui.
Trial SERENA-6 menunjukkan potensi perubahan dalam pengobatan kanker payudara metastatic berbasis mutasi ESR1. Meskipun hasil awalnya menjanjikan, penting untuk melakukan evaluasi lebih dalam sebelum implementasi dalam praktik klinis. Diperlukan data jangka panjang dan persetujuan dari FDA untuk camizestrant sebelum dapat digunakan secara luas. Beban pengujian yang lebih sering juga menjadi perhatian. Kesejahteraan pasien tetap menjadi prioritas utama.
Sumber Asli: www.curetoday.com
Post Comment