Kekhawatiran Kanker Memicu Peringatan Baru soal Injeksi Penurun Berat Badan
Pasien kanker diingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan injeksi penurun berat badan, atas dugaan interaksi obat dan penelitian yang menunjukkan risiko kanker. Macmillan Cancer Support melaporkan lonjakan pertanyaan di helpline mereka, memperingatkan tentang obat-obatan palsu dan pentingnya perubahan gaya hidup.
Kekhawatiran terkait kanker semakin meningkat di kalangan pasien, membuat Macmillan Cancer Support mengeluarkan peringatan baru mengenai penggunaan injeksi penurun berat badan. Organisasi nirlaba ini melaporkan lonjakan yang signifikan dalam permintaan informasi melalui helpline mereka dan interaksi di platform komunitas online. Ini terjadi setelah media memperluas pembicaraan mengenai obat penurunan berat badan, di mana banyak pasien mengungkapkan kepedulian terhadap risiko, termasuk interaksi dengan pengobatan kanker.
Dr. Owen Carter, penasihat klinis nasional Macmillan, menyatakan bahwa orang sebaiknya tidak menganggap obat-obatan ini sebagai solusi instan. Dia dan timnya telah memperbarui pedoman di situs mereka untuk menjawab permintaan informasi yang meningkat.
Tindakan pencegahan penting bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi atau terapi hormon, karena efek samping dari injeksi penurun berat badan ini masih belum jelas. Beberapa pasien bertanya tentang keamanan penggunaan obat tersebut sebelum menjalani operasi kanker. “Ini wajar bagi mereka untuk berupaya mempersiapkan diri sebelum pengobatan kanker,” ujar Carter.
Penelitian tentang agonis reseptor GLP-1 menunjukkan bukti yang saling bertentangan mengenai risiko kanker, terutama kanker tiroid. Analisis meta oleh peneliti Italia menunjukkan adanya peningkatan risiko relatif yang moderat untuk kanker tiroid, meskipun risiko absolutnya tergolong kecil. Sebaliknya, sebuah studi kohort Skandinavia menemukan bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam risiko kanker tiroid selama masa tindak lanjut rata-rata 3.9 tahun.
Meskipun bukti beragam, beberapa obat GLP-1 kini menjadi perhatian karena kemungkinan adanya hubungan dengan kanker. Ada juga risiko teoretis untuk kanker pankreas, tetapi belum ada bukti konklusif yang muncul. Dr. Carter menegaskan, “Kami tidak cukup memahami dampak jangka panjang dari obat penurun berat badan ini untuk merekomendasikannya jika tidak dirancang oleh spesialis.”
Macmillan juga mencemaskan pasien yang membeli obat GLP-1 dari sumber online yang tidak diatur. Para ahli mengingatkan agar pasien berhati-hati, karena beberapa telah mengalami efek samping parah dari obat-obatan palsu. Efek samping yang mungkin terjadi dari GLP-1 adalah mual, muntah, sakit perut, diare, konstipasi, dan kelelahan. Selain itu, obat ini dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral, dengan laporan kehamilan yang tidak direncanakan saat mengonsumsinya.
Dr. Carter menekankan pentingnya perubahan gaya hidup untuk penurunan berat badan yang efektif. “Kami tahu bahwa pola makan yang baik dan aktivitas fisik membantu orang merasa lebih baik, meningkatkan energi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh,” kata Carter.
Peringatan mengenai injeksi penurunan berat badan ini menekankan pentingnya konsultasi medis bagi pasien kanker. Bukti terkait efek samping dan interaksi obat masih saling bertentangan, dan perubahan gaya hidup tetap menjadi kunci. Pasien dianjurkan untuk terus berkomunikasi dengan profesional kesehatan dan tidak membeli obat dari sumber tidak terdaftar.
Sumber Asli: www.gbnews.com
Post Comment