Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, CHICAGO, CLINICAL TRIALS, DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY, ERNST LENGYEL, EUROPE, GERMANY, HPV VACCINE, LENGYEL, MANN, MATTHIAS MANN, MAX PLANCK INSTITUTE OF BIOCHEMISTRY, MEDICINE, NORTH AMERICA, RESEARCH, SC, SCIENCE, UCHICAGO, UNITED STATES, UNIVERSITY OF, UNIVERSITY OF CHICAGO
Ines Alvarez
0 Comments
Penelitian Baru Ungkap Transformasi Kanker Ovarium Serosa Rendah
- Tim peneliti dari Universitas Chicago dan Max Planck Institute membuat kemajuan signifikan dalam memahami kanker ovarium serosa rendah.
- Penelitian menggunakan teknik Deep Visual Proteomics untuk peta protein jaringan tumor.
- Penemuan protein NOVA2 yang ada di kanker invasif dapat memicu transformasi berbahaya ini.
Teknik Baru Mengungkap Peta Protein Kanker Ovarium
Penelitian terbaru oleh tim dari Departemen Kebidanan dan Ginekologi Universitas Chicago serta Institut Biokimia Max Planck di Jerman telah memberikan pemahaman baru tentang kanker ovarium serosa rendah (LGSC). Kanker ini, meskipun tumbuh perlahan, sangat membandel dan sering menyerang wanita muda serta tidak merespons terhadap kemoterapi. Tim peneliti memanfaatkan teknik baru yang disebut Deep Visual Proteomics untuk membuat peta protein detail dari sampel jaringan pasien yang berada pada berbagai tahap penyakit.
Penemuan Protein kunci NOVA2 dalam Kanker Ovarium Invasif
Peneliti menciptakan peta protein ini mulai dari tumor serosa borderline yang jinak hingga kanker ovarium rendah yang invasif. Dalam analisis ini, mereka berhasil menggabungkan pemetaan protein dengan analisis RNA spasial tingkat lanjut, yang membantu menggambarkan transisi dari tumor jinak menjadi kanker yang agresif. Salah satu penemuan kunci adalah protein bernama NOVA2, yang ternyata tidak ada di tumor jinak tetapi ada pada kanker invasif, menunjukkan peran penting dalam transformasi berbahaya ini.
Pengembangan Terapi Baru untuk Kanker Ovarium Serosa
Saat ini, pilihan pengobatan untuk LGSC sangat terbatas karena kanker ini berkembang perlahan dan tidak merespons dengan baik terhadap kemoterapi. Namun, dengan mempelajari jaringan pasien dan model sel manusia, tim berhasil menunjukkan bahwa penghapusan protein tertentu dapat mengurangi kemampuan sel kanker untuk menyerang jaringan sehat. Mereka juga mengidentifikasi 16 target obat potensial dan menguji terapi kombinasi baru seperti Milciclib dan Mirvetuximab, yang berhasil memperlambat pertumbuhan tumor pada model tikus.
Penelitian ini menciptakan harapan baru untuk pengobatan yang lebih efektif dan tertarget bagi wanita dengan kanker ovarium serosa rendah. Tim internasional ini menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam mengembangkan perawatan baru untuk penyakit sulit. Ke depan, teknologi pemetaan spasial yang canggih dapat merevolusi penelitian dan pengobatan kanker secara keseluruhan.
Post Comment