Loading Now

Kanker Saluran Pencernaan: Ancaman Global yang Meningkat di Negara Berkembang

Grafis ilustrasi data kanker gastrointestinal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan palet warna hijau dan biru.
  • Kanker saluran pencernaan menyumbang 34% dari total kematian kanker global.
  • Proyeksi kematian akibat kanker di LMICs akan meningkat tajam menjelang 2050.
  • Program skrining dan kebijakan kesehatan preventif sangat dibutuhkan untuk mencegah kanker.
  • Konsumsi alkohol menyebabkan 740.000 kasus kanker setiap tahunnya.

Kenali Lonjakan Kematian Kanker di Negara Berkembang

Menyoroti Ancaman Kanker Saluran Pencernaan di Seluruh Dunia Pergulatan Amol Akhade, seorang Konsultan Onkologis Medis di Suyog Cancer Clinics, mengungkapkan betapa kanker saluran pencernaan kini menjadi masalah global, tak lagi terikat oleh batasan regional. Dalam sebuah postingan di LinkedIn, Akhade menyatakan bahwa kanker ini menyumbang lebih dari sepertiga dari total kematian akibat kanker di dunia, dengan persentase kematian mendekati 34%. Data yang lebih mencengangkan menunjukkan bahwa hingga tahun 2050, angka kematian akibat kanker saluran pencernaan dapat meningkat hampir dua kali lipat, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs) yang sudah terjebak dalam keterbatasan diagnosis dan perawatan.

Perbandingan dengan Negara Berpenghasilan Tinggi

Perbandingan Survive Kanker di Negara Maju Meski harapan hidup lima tahun di negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang tinggi menunjukkan kemajuan yang jelas, Indonesia dan negara-negara lain di kategorinya justru berjuang menghadapi krisis kesehatan ini. Angka kematian Kanker Kolorektal diperkirakan meningkat sebesar 103,5%, dan ini mencerminkan kesenjangan kesehatan yang sangat nyata. Selain itu, kanker pankreas dan esofagus juga diproyeksikan akan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada persentase kematian. Pembangunan yang berkelanjutan pada deteksi dini dan program skrining adalah langkah penting untuk mengurangi angka-angka ini.

Urgensi Investasi Global dalam Kesehatan

Tindakan Pencegahan dan Investasi Penting Amol Akhade menegaskan bahwa 90% kasus kanker esofagus, 75% kanker lambung, dan persentase yang signifikan dari kanker lainnya sebenarnya bisa dicegah. Modifikasi terhadap faktor risiko seperti konsumsi alkohol, obesitas, dan pola makan yang buruk adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat membantu mengontrol keadaan ini. Akhade juga menekankan pentingnya investasi global yang mendesak dalam program skrining dan kebijakan kesehatan preventif untuk mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan yang setara di seluruh dunia.

Membangun Kesadaran Global di Sektor Kesehatan

Di tengah data-data mencengangkan ini, tantangan juga datang dari rendahnya investasi dan infrastruktur di LMICs. Dukungan untuk program kesehatan dengan akses yang adil dan pelayanan medis yang berkualitas adalah kunci untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif. Tidak dapat dimungkiri, kita wajib menyoroti ketidaksetaraan yang kian meruncing dalam beban kanker dan hasil pengobatannya. Satu hal yang pasti, tanpa upaya penyelesaian yang global, setara, dan preventif, kemajuan di bidang onkologi akan terbatas.

Kanker saluran pencernaan kini menjadi ancaman global yang meningkat, dengan dampak paling parah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Data menunjukkan proyeksi peningkatan kematian yang mencengangkan jika tidak ada tindakan pencegahan yang nyata. Investasi global harus dipercepat dalam program skrining dan akses layanan kesehatan untuk memastikan kesetaraan di seluruh dunia.

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment