Pencegahan Kanker
Penelitian
BRITTANY SCHAEFER, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, CONNECTICUT DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH, CONNECTICUT STATE DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH, EUROPE, EXPRESS TRIBUNE, GERMANY, HPV VACCINE, HUNGARY, INTERNATIONAL AGENCY FOR RESEARCH ON CANCER, MEDICINE, RESEARCH, SCHAEFER, SCIENCE, SWITZERLAND, US, WORLD CANCER RESEARCH FUND
Marcus Johnson
0 Comments
Sunscreen Tidak Akan Menyebabkan Kanker Kulit
- Postingan di media sosial klaim tabir surya bisa menyebabkan kanker kulit.
- Sunscreen dirancang untuk melindungi kulit dari radiasi UV.
- Peningkatan kasus kanker kulit tidak selalu berhubungan dengan penggunaan sunscreen.
Mitos Tentang Tabir Surya dan Kanker Kulit
Pernyataan bahwa tabir surya dapat meningkatkan risiko kanker kulit belakangan ini menjadi viral di media sosial, dengan banyak yang mengklaim hal ini. Meskipun kita tahu bahwa radiasi ultraviolet (UV) adalah penyebab utama dari melanoma, tabir surya yang dirancang untuk menyaring sinar UV justru dituduh menyebabkan berbagai kerusakan pada kulit. Seorang pengguna X dengan pengikut hampir 60.000 mengklaim dengan pernyataan yang membuat heboh, “Negara-negara yang paling banyak menggunakan sunscreen adalah juga yang memiliki insiden kanker kulit tertinggi,” menambahkan bahwa semakin banyak sunscreen digunakan, semakin tinggi prevalensinya. Tak hanya itu, video TikTok pun beredar dengan informasi serupa, memperingatkan bahaya dari tabir surya.
Meningkatnya kasus kanker kulit di seluruh dunia saat ini tidak bisa olehradiasi UV semata, ada banyak faktor lain yang terlibat. Penelitian menunjukkan pentingnya memperbarui pemahaman tentang penggunaan tabir surya serta dampak lingkungan dan perilaku terhadap kesehatan kulit. Kesehatan kulit tetap menjadi prioritas dan pembaruan informasi ilmiah harus diperhatikan.
Post Comment