Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, CENTER FOR BIONICS, CENTER FOR CHEMICAL AND BIOLOGICAL CONVERGENCE, CLINICAL TRIALS, HEALTHCARE, HPV VACCINE, HYO - JIN LEE, KIST, KOREA INSTITUTE OF SCIENCE AND TECHNOLOGY, MEDICINE, NEWSWISE, RESEARCH, SANG - ROK OH, SE, SEUNGBEUM SUH
Sofia Peterson
0 Comments
Bakteri Fluorescent Penarget Tumor Terangi Kanker untuk Pembedahan Presisi
- Tim peneliti telah mengembangkan platform pencitraan baru berbasis bakteri fluorescent.
- Bakteri ini membantu dalam pengangkatan tumor dengan meningkatkan akurasi pemotongan.
- Sistem ini menunjukkan potensi untuk menjadi standar baru dalam teknologi pencitraan bedah.
Tantangan dalam Pengangkatan Tumor di Bedah Kanker
Pengangkatan tumor yang akurat adalah salah satu tantangan terbesar dalam praktik bedah kanker saat ini. Pada kanker payudara, misalnya, tingkat margin positif bisa mencapai 35%, yang sering kali mengharuskan pasien menjalani operasi ulang dan meningkatkan risiko kekambuhan. Gambar praoperasi atau ultrasound umumnya tidak cukup untuk secara menyeluruh mengidentifikasi batas tumor, sehingga dokter bedah sangat bergantung pada pengalaman mereka. Hal ini menekankan kebutuhan mendesak akan teknologi yang mampu memberikan visualisasi tumor secara real-time saat pembedahan.
Inovasi Teknologi Bakteri untuk Pembedahan Tumor
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. SeungBeum Suh dan Dr. Sehoon Kim di Korea Institute of Science and Technology (KIST), bersama Profesor Hyo-Jin Lee dari Rumah Sakit Universitas Nasional Chungnam, telah mengembangkan platform pencitraan intraoperatif generasi berikutnya dengan menggunakan bakteri menguntungkan yang direkayasa. Bakteri ini memancarkan fluoresensi khusus di lokasi tumor, menerangi tumor seperti papan reklame neon saat pembedahan, dan memungkinkan pemotongan yang lebih presisi serta mengurangi risiko kekambuhan. Sistem bakteri fluoresen ini diaktifkan khusus dalam jaringan tumor, menjaga sinyal fluoresen tetap stabil di dalam tubuh selama lebih dari 72 jam, dengan kemampuan untuk menyoroti area tumor meskipun dalam organ internal yang kompleks.
Keunggulan Fluoresensi dalam Pembedahan Bedah
Berbeda dengan agen kontras konvensional yang harus dikembangkan secara individual untuk setiap jenis kanker, platform baru ini memanfaatkan dua fitur umum lingkungan mikro tumor—hipoksia dan penghindaran imun, sehingga lebih aplikatif untuk berbagai tumor padat. Kekuatan fluoresensi dari sistem ini lima kali lipat lebih kuat dibandingkan agen konvensional dan beroperasi dalam spektrum inframerah dekat, yang memastikan kompatibilitas dengan peralatan endoskopi dan pencitraan bedah yang sudah ada. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan robot bedah dan sistem pencitraan intraoperatif untuk meningkatkan akurasi dan memperpendek waktu prosedur, berpotensi memperkuat aspek klinis dan komersialisasinya.
Masa Depan Pengobatan Kanker yang Terintegrasi
Tim peneliti bertujuan untuk mengembangkan platform bakteri ini menjadi sistem pengobatan kanker terintegrasi yang menggabungkan diagnosis, pembedahan, dan terapi. Bakteri yang direkayasa ini, yang dapat secara otomatis menentukan lokasi tumor, mungkin juga berfungsi sebagai pengantar untuk obat anticancer atau protein terapeutik. Dr. Suh dari KIST mengungkapkan bahwa penelitian ini menunjukkan pendekatan baru di mana bakteri dapat secara mandiri menemukan tumor dan memancarkan sinyal fluoresen, memungkinkan identifikasi lokasi dan batas tumor secara real-time selama pembedahan.
Para peneliti di KIST telah membuat terobosan penting dalam pengobatan kanker dengan mengembangkan platform pencitraan berbasis bakteri yang memancarkan fluoresensi saat berinteraksi dengan tumor. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan akurasi dalam pengangkatan tumor tetapi juga mengurangi risiko kekambuhan pasien pascaoperasi. Dengan potensi untuk diintegrasikan dengan berbagai sistem medis, ini bisa menjadi standar baru dalam pencitraan bedah kanker.
Post Comment