Perawatan Suportif untuk Pasien Kanker Lanjut Rendah di Akhir Hidup

Banyak pasien kanker lanjut mengalami perawatan agresif di bulan terakhir hidup mereka, mengabaikan perawatan suportif. Penelitian menunjukkan peningkatan penggunaan hospice dan perawatan paliatif, namun 45% pasien masih mengalami intervensi agresif. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan multifaset untuk meningkatkan kualitas perawatan akhir hayat.

Sebuah penelitian terkini menunjukkan bahwa banyak pasien kanker lanjut yang menerima perawatan agresif di bulan terakhir hidup mereka, mengabaikan perawatan suportif. Penelitian ini dilakukan oleh Youngmin Kwon, PhD, dari Vanderbilt University Medical Center, mengevaluasi pola perawatan akhir kehidupan pada pasien kanker dengan menggunakan data dari 33,744 pasien Medicare yang berusia 66 tahun ke atas. Pasien tersebut terdiagnosis kanker stadium lanjut antara tahun 2014 hingga 2019.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan perawatan akut dari enam bulan sebelum meninggal hingga bulan kematian, dengan angka naik dari 14.0 menjadi 46.2 per 100 bulan per orang. Selain itu, penggunaan hospice, perawatan paliatif, dan perencanaan perawatan lanjut juga meningkat signifikan di bulan terakhir. Namun, 45% pasien masih mengalami intervensi agresif pada akhir hidup mereka.

Para peneliti mengungkapkan, “Banyak pasien masih menerima intervensi agresif di akhir hidup yang mengorbankan layanan perawatan suportif.” Peningkatan kualitas perawatan akhir hayat memerlukan pendekatan multifaset yang menangani faktor pasien, dokter, dan sistem yang berkaitan dengan perawatan agresif yang terus-menerus ini.

Penelitian ini menyoroti masalah serius dalam perawatan akhir hidup pasien kanker lanjut, di mana banyak yang mengalami perawatan agresif yang tidak perlu, menghalangi akses ke perawatan suportif. Peningkatan penggunaan hospice dan perawatan paliatif menunjukkan adanya pergeseran, namun upaya lebih lanjut dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas perawatan akhir hayat. Pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

Sumber Asli: www.mcknightsseniorliving.com