Loading Now

Tim Roswell Park Temukan Penyebab Baru Resistensi Kemoterapi pada Kanker Payudara Triple-Negatif

Penelitian di Roswell Park mengidentifikasi IMPDH2 sebagai penyebab baru resistensi terhadap doxorubicin pada kanker payudara triple-negatif (TNBC). Dengan tingkat IMPDH2 yang tinggi terkait dengan prognosis buruk, penelitian ini menemukan bahwa penghambat IMPDH2 yang sudah ada dapat digunakan untuk menyerang sel kanker yang resisten, membuka jalan bagi strategi pengobatan baru.

Tim di Roswell Park Comprehensive Cancer Center telah mengidentifikasi penyebab baru resistensi terhadap kemoterapi pada kanker payudara triple-negatif (TNBC). Penelitian yang dipimpin oleh Anna Bianchi-Smiraglia, PhD, menunjukkan bahwa enzim metabolik IMPDH2 melindungi sel kanker dari doxorubicin, obat kemoterapi utama untuk TNBC. Mereka menemukan bahwa tingkat tinggi IMPDH2 terkait dengan prognosis buruk dan resistensi kemoterapi. Terapetik baru melalui penghambat IMPDH2, seperti ribavirin dan mycophenolic acid, dapat memberikan pilihan pengobatan alternatif untuk TNBC yang resistan terhadap kemoterapi.

Kanker payudara triple-negatif (TNBC) adalah subtipe kanker payudara yang menantang untuk diobati dan sering kali kembali setelah pengobatan. Subtipe ini lebih umum di kalangan kelompok tertentu, seperti wanita kulit hitam dan individu di bawah 40 tahun. Resistensi terhadap kemoterapi adalah masalah besar, mengingat prognosis yang buruk setelah kekambuhan, dengan angka kelangsungan hidup lima tahun hanya 12%. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme di balik resistensi ini agar dapat mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Penemuan bahwa enzim IMPDH2 memberikan perlindungan bagi sel kanker TNBC dari kemoterapi menunjukkan adanya peluang untuk mengembangkan pengobatan yang lebih efektif. Penghambat IMPDH2 dapat menjadi target terapeutik baru, memberi harapan baru bagi pasien TNBC yang menghadapi resistensi terhadap kemoterapi.

Sumber Asli: www.onclive.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment