Loading Now

Kanker Hati di Meksiko: Mengapa Pria Terdiagnosis Lebih Lambat?

Penelitian menunjukkan pria di Meksiko lebih sering terdiagnosis kanker hati (HCC) pada tahap lanjut. Faktor risiko seperti infeksi hepatitis, alkohol, dan paparan aflatoksin berperan dalam perbedaan ini. Kolaborasi untuk memahami epidemiologi HCC di Meksiko penting untuk meningkatkan pencegahan dan deteksi dini.

Karsinoma hepatoseluler (HCC), jenis kanker hati paling umum, mempengaruhi wanita dan pria di Meksiko dengan tingkat yang hampir sama; namun, pria lebih mungkin terdiagnosis pada tahap lanjut. Berdasarkan studi multidisiplin yang menganalisis data dari 697 pasien HCC di Meksiko periode 2015-2022, ditemukan bahwa usia rata-rata diagnosis adalah 65,4 tahun. Rasio pria terhadap wanita adalah 1,4:1, dengan variasi regional dalam porsi diagnosis dan penyebab sirosis berbeda menurut jenis kelamin.

Variasi risiko di berbagai daerah, termasuk infeksi hepatitis, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan aflatoksin, menjadi faktor penyebab perbedaan insiden HCC antara pria dan wanita. Meski di tingkat global, kematian akibat HCC lebih banyak pada pria, di Meksiko angka kematiannya hampir seimbang (1:1) antara pria dan wanita, dengan beban penyakit yang lebih tinggi di daerah pedesaan.

Penelitian ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam analisis epidemiologi HCC, meskipun terdapat keterbatasan data yang mempengaruhi hasil. “Kami menciptakan basis data multicenter yang belum pernah ada di Meksiko,” ujar Dr. Javier Melchor Ruan, penulis utama, mengenai pentingnya penelitian ini untuk memahami lebih baik kanker hati di Meksiko dan meningkatkan strategi pencegahan dan deteksi.

Melchor Ruan menekankan fokus penelitian pada perbedaan faktor risiko antara populasi pasien. “Artikel ini adalah penelitian yang menarik,” kata Dr. Carmen Palacios Reyes dari Universitas Guanajuato, yang melihat data yang berbeda mengenai kematian akibat penyakit hati. Dia mencatat bahwa meskipun prevalensi HCC lebih tinggi di pria, perbedaan antara jenis kelamin tidak sebanyak yang dia temukan.

Kedepannya, penting untuk memperhatikan faktor lingkungan dan keterjangkauan layanan kesehatan yang mempengaruhi diagnosis HCC pada pria, yang cenderung menunda perawatan medis. “Diperlukan strategi untuk mengurangi konsumsi alkohol untuk pria, sedangkan untuk wanita fokus pada pencegahan sindrom metabolik,” imbuh Melchor Ruan. Upaya agar vaksin hepatitis B tetap tersedia dan perbaikan kualitas makanan untuk mengurangi eksposur aflatoksin juga harus dipertimbangkan.

Palacios Reyes menekankan perlunya program deteksi penyakit hati yang lebih luas guna mengatasi risiko yang lebih tinggi terkait pengidap sindrom metabolik. “Perlu ada pedoman skrining berdasarkan faktor risiko dan kelompok usia untuk mencegah progresi penyakit ini,” tutupnya.

Studi menunjukkan bahwa pria di Meksiko terdiagnosis HCC lebih sering pada tahap lanjut dibandingkan wanita. Penyebabnya berkaitan dengan perbedaan faktor risiko, perilaku pengobatan, dan kondisi lingkungan. Ini menandakan pentingnya program pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan penyakit hati yang berbasis gender dan regional.

Sumber Asli: www.medscape.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment