Penelitian Temukan Jalur Baru untuk Pengobatan Kanker Kolorektal
Penelitian di Virginia-Maryland College of Veterinary Medicine menemukan jalur baru untuk pengobatan kanker kolorektal, berfokus pada NIK yang dapat mengurangi risiko kanker. Temuan ini diharapkan mendorong pengembangan obat baru yang lebih efektif dengan efek samping yang lebih sedikit. Kolaborasi dengan institusi lain menyokong validitas penelitian ini pada manusia.
Penelitian yang dipimpin oleh Irving Coy Allen di Virginia-Maryland College of Veterinary Medicine telah menemukan jalur baru untuk pengobatan potensial kanker kolorektal pada manusia. Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Cellular and Molecular Gastroenterology and Hepatology menyoroti pentingnya NIK (NF-kB-inducing kinase) dalam memicu respons seluler yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal.
“Gen ini dikenal sebagai NIK, dan mengekode protein yang merupakan kinase, yang berarti dapat menghidupkan atau mematikan banyak gen dan jalur yang berbeda,” kata Allen. “Ini memberikan kami centralkan dalam berbagai mekanisme biologi yang dapat dijadikan target terapeutik. Kami berharap ini dapat memacu perusahaan untuk lebih agresif mengembangkan obat yang menargetkan NIK.”
Kanker kolorektal adalah bentuk kanker kedua yang paling mematikan di AS, membunuh lebih dari 52.000 orang pada tahun 2023. Pengobatan saat ini sering berbasis kemoterapi, yang dapat sulit dijalani pasien.
“Dengan mengidentifikasi penanda baru dan target obat baru, kami dapat menemukan pendekatan terapeutik yang lebih baik dengan meminimalkan efek samping dan meningkatkan hasil pasien secara keseluruhan,” ujar Allen. Penelitian ini didasarkan pada percobaan di tikus yang memberi petunjuk berharga tentang manusia.
“Dengan memodelkannya di tikus, kami dapat mengidentifikasi hal-hal yang perlu dicari pada manusia,” terang Allen. Kolaborasi dengan Duke University Medical Center dan Virginia Tech Carilion School of Medicine memungkinkan mereka mendapatkan spesimen manusia untuk mengonfirmasi temuan dari model tikus sesuai dengan kenyataan pada pasien kanker kolorektal manusia.
“Studi kami mengidentifikasi perubahan dalam jalur pemindahan sinyal yang signifikan dalam pasien manusia,” kata Allen. Penyelesaian makalah ini menandai akhir penelitian yang panjang bagi Allen, di mana mahasiswa pascasarja membantu menjalankan dan menyelesaikan penelitian ini.
“Ketika pertama kali saya datang ke sini 12 tahun lalu, pekerjaan postdoktorat saya menemukan petunjuk bahwa jalur ini penting dalam konteks kanker kolorektal dan penyakit radang usus,” jelas Allen. Kini, setelah penelitian pada jalur NIK selesai, tim Allen akan beralih penelitian ke jenis kanker lain yang dipengaruhi oleh NIK.
Penelitian ini menunjukkan bahwa NIK dapat menjadi target baru dalam terapi kanker kolorektal, yang efektif mengurangi efek samping dibandingkan dengan kemoterapi tradisional. Temuan ini diharapkan mendorong pengembangan obat yang lebih agresif. Kerja sama yang dilakukan dengan institusi lain juga mengkonfirmasi relevansi penelitian ini pada pasien manusia. Penting untuk terus mengeksplorasi penerapan terapeutik dari jalur baru ini yang bisa menyelamatkan nyawa pasien kanker kolorektal di masa depan.
Sumber Asli: news.vt.edu
Post Comment