Lumpektomi Menjaga Kesejahteraan Seksual Pasien Kanker Payudara

Penelitian menunjukkan lumpektomi lebih baik untuk kesehatan seksual pasien kanker payudara ketimbang mastektomi. Skor kesejahteraan seksual meningkat dalam enam bulan setelah lumpektomi, sedangkan mastektomi menunjukkan skor lebih rendah. Hanya sedikit wanita yang menerima konsultasi kesehatan seksual, menandakan perlunya perhatian lebih dari penyedia layanan medis.

Pembedahan lumpektomi, yaitu prosedur yang mengangkat tumor tetapi meninggalkan sebagian payudara, dapat meningkatkan kesehatan seksual wanita pasca pengobatan kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa terapi konservasi payudara (BCT) meningkatkan skor kesejahteraan seksual dibandingkan dengan mastektomi yang diikuti oleh rekonstruksi payudara. Dalam waktu enam bulan setelah operasi lumpektomi, kesehatan seksual pasien mengalami peningkatan yang signifikan.

Di antara hampir 16.000 wanita yang dianalisis, sekitar 54% menjalani lumpektomi, sementara 46% menerima mastektomi. Sebelum operasi, kedua kelompok memiliki skor kesejahteraan seksual yang serupa. Namun, enam bulan setelah tindakan, skor peserta lumpektomi naik menjadi 66, sementara kelompok mastektomi hanya mencapai 53.

Hasil penelitian ini menyoroti bahwa meskipun banyak wanita mengalami disfungsi seksual, hanya sebagian kecil yang menerima konsultasi kesehatan seksual, yaitu sekitar 4% dari kelompok lumpektomi dan 5% dari kelompok mastektomi. Peneliti mendorong agar tenaga medis lebih fokus pada kesehatan seksual saat berdiskusi tentang pilihan pengobatan kanker payudara.

Kesimpulannya, bagi pasien kanker payudara yang memenuhi syarat, BCT tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesejahteraan seksual. Para peneliti merekomendasikan agar pasien mendiskusikan kemungkinan konsultasi kesehatan seksual dengan dokter mereka.

Pembedahan lumpektomi lebih baik dalam menjaga kesejahteraan seksual pasien kanker payudara dibandingkan mastektomi. Skor kesejahteraan seksual meningkat setelah lumpektomi, sedangkan mastektomi menunjukkan skor lebih rendah meski mengalami peningkatan. Penelitian ini menekankan perlunya perhatian lebih terhadap aspek seksual dalam pilihan pengobatan kanker payudara dan pentingnya konsultasi kesehatan seksual bagi pasien.

Sumber Asli: www.healthday.com