Dostarlimab Mendapat Persetujuan Baru di Eropa untuk Kanker Endometrium
Dostarlimab, dalam kombinasi dengan kemoterapi, sekarang disetujui di Eropa untuk pengobatan kanker endometrium. Ini muncul dari studi yang menunjukkan pengurangan risiko kematian sebesar 31% dibandingkan plasebo. Median waktu bertahan hidup meningkat 16,4 bulan, menunjukkan manfaat signifikan dari terapi ini dan pentingnya dalam pengobatan kanker ini.
Dostarlimab (Jemperli) telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Eropa untuk digunakan dengan kemoterapi dalam pengobatan lini pertama pasien dewasa dengan kanker endometrium primer yang maju atau kambuh, yang memenuhi syarat untuk terapi sistemik. Studi menunjukkan bahwa kombinasi ini mengurangi risiko kematian sebesar 31% dibandingkan dengan kemoterapi saja. Hasil positif ini berasal dari uji klinis fase 3 RUBY, yang menunjukkan peningkatan waktu bertahan hidup dan pengurangan risiko kematian yang signifikan.
Dalam penelitian RUBY yang melibatkan 494 pasien, kelompok yang menerima dostarlimab mengalami peningkatan median waktu bertahan hidup hingga 44,6 bulan dibandingkan dengan 28,2 bulan pada kelompok plasebo. Efek samping umum termasuk kelelahan, alopecia, dan mual, dengan kasus serius lebih tinggi di kelompok dostarlimab. Kekompetitivitas dostarlimab menunjukkan bahwa pengobatan ini penting bagi mereka yang tidak bisa disembuhkan melalui dokter bedah.
Kanker endometrium merupakan jenis kanker yang harus ditangani dengan cara yang efektif, terutama untuk pasien dengan penyakit lanjut. Dostarlimab adalah terapi imunologi yang membantu pasien dengan kanker endometrium melalui kombinasi dengan kemoterapi, memperlihatkan hasil yang menjanjikan dalam hal bertahan hidup. Pada tahun 2024, dostarlimab sudah terlebih dahulu menerima persetujuan dari FDA untuk penggunaan serupa, menunjukkan progres yang menggembirakan di bidang onkologi.
Penggunaan dostarlimab dalam kombinasi dengan kemoterapi memiliki dampak positif bagi pasien dengan kanker endometrium primer yang telah menjalani pengobatan yang lebih disukai. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pengobatan ini dapat memperpanjang waktu bertahan hidup pasien dan mengurangi risiko kematian. Pencapaian ini menjadi dorongan besar dalam pengobatan kanker endometrium.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com
Post Comment