Kemanjuran 64Cu-SAR-bisPSMA Dalam Deteksi Kanker Prostat Kambuh
Agen pencitraan 64Cu-SAR-bisPSMA efektif mendeteksi lesi kanker prostat pada pasien dengan kekambuhan biokimia. Tingkat deteksi meningkat dari 44%-58% pada hari 0 menjadi 58%-80% pada hari 1. 48% pasien mengalami perubahan rencana perawatan setelah pemindaian. Agen ini mendapatkan status jalur cepat dari FDA untuk penggunaan dalam kanker prostat.
Penelitian tentang agen pencitraan PET 64Cu-SAR-bisPSMA menunjukkan kemanjuran dalam mendeteksi lesi kanker prostat pada pasien dengan kekambuhan biokimia. Hasil dari uji COBRA fase 1/2 memperlihatkan tingkat deteksi mencapai 80% setelah dua hari pemindaian, dengan data disajikan di Simposium Cancers Genitourinary ASCO GU 2025.
Dari 52 pasien yang terdaftar, 50 memiliki hasil PET evaluasi. Pemindaian dilakukan pada hari 0 dan hari 1, dengan 64Cu-SAR-bisPSMA diberi dosis 200 MBq. Deteksi lesi meningkat dari 44%-58% pada hari 0 menjadi 58%-80% pada hari 1, serta akurasi deteksi juga meningkat secara signifikan sesuai dengan standar referensi histopatologi.
Agen ini mengidentifikasi 53 sampai 80 lesi pada hari 0 dan 82 sampai 153 lesi pada hari 1, dengan rata-rata lesi per pasien berkisar antara 2.4 hingga 4.1. Selain itu, 48% pasien mengalami perubahan rencana perawatan setelah pemindaian menggunakan 64Cu-SAR-bisPSMA.
Agen ini telah mendapatkan status jalur cepat dari FDA untuk pencitraan lesi yang positif terhadap antigen membran spesifik prostat (PSMA) pada pasien dengan kekambuhan biokimia setelah terapi definitif awal. Penilaian lebih lanjut dilakukan dalam uji klinis fase 3 AMPLIFY yang direncanakan melibatkan sekitar 220 pasien.
Agen pencitraan 64Cu-SAR-bisPSMA menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam mendeteksi lesi kanker prostat pada pasien dengan kekambuhan biokimia. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan deteksi lesi dan perubahan rencana perawatan pada hampir setengah pasien. Dengan status jalur cepat dari FDA, harapan untuk aplikasi lebih lanjut dalam diagnosis kanker prostat semakin meningkat.
Sumber Asli: www.urologytimes.com
Post Comment