Paparan Prenatal PFAS Melalui Air Minum Kontaminasi Tingkatkan Risiko Kanker Anak
Penelitian terbaru menyatakan bahwa paparan prenatal PFAS melalui air minum tercemar dapat meningkatkan risiko kanker anak, termasuk leukemia mieloid akut dan tumor Wilms. Penelitian ini menekankan perlunya air bersih dan upaya regulasi untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Epidemiology menunjukkan adanya hubungan antara paparan per- dan polifluoroalkil (PFAS) selama periode prenatal dan risiko kanker anak tertentu. Kanker yang terkait dengan PFAS termasuk glioma nonastrocytoma, leukemia mieloid akut, dan tumor Wilms. Penelitian sebelumnya sudah membahas spekulasi mengenai hubungan ini, namun diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasilnya.
PFAS, atau yang dikenal sebagai “kimia selamanya” karena ketahanannya di lingkungan, banyak digunakan dalam produk industri dan konsumen meskipun berhubungan dengan efek kesehatan yang merugikan. Di California, program pemantauan EPA menemukan tingkat PFAS terdeteksi dalam air minum antara 2013 dan 2015, dengan catatan disertakan dalam Aturan Pemantauan Kontaminan Tidak Teregulasi.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dari 10,220 anak yang didiagnosis kanker sejak tahun 2000 hingga 2015, dibandingkan dengan 29,974 anak sehat. Peneliti menggunakan model farmakokinetik untuk memperkirakan konsentrasi serum ibu dari PFOS dan PFOA yang terpapar melalui air minum yang terkontaminasi.
Penelitian ini menunjukkan adanya asosiasi yang menunjukkan bahwa paparan prenatal PFAS berpotensi meningkatkan risiko beberapa jenis kanker pada anak. Walaupun hasil penelitian ini perlu dikonfirmasi lebih lanjut, pentingnya air minum bersih menjadi sorotan utama. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengungkap lebih dalam mengenai hubungan ini dan dampak bagi kesehatan publik.
Sumber Asli: www.pharmacytimes.com
Post Comment