Loading Now

Zongertinib Tunjukkan Aktivitas Awal pada Tumor Padat HER2-Mutasi

Zongertinib menunjukkan aktivitas awal dan tolerabilitas pada pasien dengan tumor padat HER2-mutasi. Dalam studi Beamion LUNG-1, obat ini dicatat memiliki ORR 30% dan DCR 83%. Efek samping umumnya dapat ditoleransi, dan FDA sedang memproses aplikasi untuk pengobatan NSCLC yang tidak dapat dioperasi.

Zongertinib, obat TKI baru yang ditujukan untuk HER2, menunjukkan aktivitas awal dan profil keamanan yang dapat diterima pada pasien dengan tumor padat HER2-mutasi. Hasil dari studi fase 1a/b Beamion LUNG-1 menunjukkan bahwa pasien mencapai laju respon objektif (ORR) sebesar 30% dan laju kontrol penyakit (DCR) sebesar 83%, dengan durasi respon median mencapai 12.7 bulan.

Data keamanan menunjukkan bahwa 2 kejadian toksisitas yang membatasi dosis (DLTs) terjadi, termasuk diare berat dan penurunan jumlah trombosit. Sebagian besar pasien, yaitu 95%, mengalami efek samping pada semua grade, sementara 10% mengalami efek samping berat. Disarankan dosis untuk studi selanjutnya adalah 120 mg dan 240 mg sekali sehari.

Studi ini melibatkan pasien dewasa dengan tumor solid yang tidak dapat dioperasi dan telah menjalani pengobatan standar yang tidak berhasil. Pasien menerima zongertinib dalam siklus 21 hari, dengan dosis awal bervariasi. Hasil menunjukkan bahwa di antara pasien dengan NSCLC, ORR mereka mencapai 35% dan MFS median adalah 8.7 bulan.

Persetujuan dari FDA untuk pengobatan NSCLC yang tidak dapat dioperasi dengan mutasi HER2 sedang diproses, berdasarkan hasil yang diperoleh dalam studi ini. Efek samping umum yang dilaporkan termasuk diare, ruam, dan penurunan nafsu makan, tetapi tidak ada efek samping berat yang signifikan dilaporkan. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai efektivitas zongertinib ketika digunakan dalam konteks ini.

Zongertinib menunjukkan potensi sebagai pengobatan untuk tumor padat HER2-mutasi, dengan ORR 30% dan DCR 83%. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk fase Ib, untuk mengevaluasi efektivitas dan tolerabilitas jangka panjangnya. Persetujuan FDA sedang dalam proses, mengarah pada terapi baru untuk pasien NSCLC yang tidak dapat dioperasi dengan mutasi HER2.

Sumber Asli: www.onclive.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment