Indeks Novel Mengidentifikasi Hambatan Kerentanan Sosial dalam Pendaftaran Uji Klinis Kanker

Tingginya kerentanan sosial mengurangi peluang pendaftaran dalam uji klinis kanker, terkait dengan pendidikan, transportasi, dan sumber daya. Penelitian ini menggunakan Indeks Kerentanan Vizient (VVI) untuk menganalisis faktor sosial di wilayah sensus. Temuan menunjukkan peluang pendaftaran lebih rendah bagi pasien berisiko, terutama kulit hitam, perempuan, dan lansia. Mengumpulkan data determinan sosial penting untuk perbaikan di masa depan.

Hasil dari analisis multivariat di pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology 2024 menunjukkan bahwa tingginya tingkat kerentanan sosial terkait pendidikan, transportasi, dan sumber daya lingkungan dapat menyebabkan rendahnya peluang pendaftaran pasien dalam uji klinis kanker. Hal ini menunjukkan pentingnya mengumpulkan data tentang faktor-faktor sosial untuk memahami kendala paparan uji klinis.

Untuk peneliti, penggunaan Indeks Kerentanan Vizient (VVI) membantu mengklarifikasi faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan di tingkat wilayah sensus. Database klinis Vizient menyimpan data klaim klinis dari sebagian besar rumah sakit akademis dan kanker di AS dengan menangkap informasi rinci tentang demografi pasien, kebutuhan sosial, dan hambatan untuk perawatan.

VVI terdiri dari sembilan domain, termasuk pendidikan, akses transportasi, dan sumber daya lingkungan, dengan 43 komponen yang mencakup berbagai faktor ekonomi dan sosial. Analisis menunjukkan pertarungan unruk mendekatkan pendaftaran uji klinis hampir 1,5% dari 2,66 juta pasien yang diteliti, dengan tingkat pendaftaran lebih tinggi di kalangan pasien muda, pria, dan pelanggan asuransi swasta.

Temuan tambahan mengungkapkan peluang pendaftaran yang lebih rendah untuk pasien di atas 75 tahun, perempuan, pasien kulit hitam, dan pasien dengan Medicaid. Penelitian ini menyoroti bahwa kelompok rentan memiliki peluang pendaftaran yang lebih rendah dalam uji klinis, terutama ketika berhubungan dengan pendidikan, sumber daya lingkungan, dan transportasi.

Studi ini juga mengungkap bahwa efek kerentanan sosial lebih mendalam pada pasien kulit hitam dibandingkan dengan pasien kulit putih. Pemahaman tentang peran kerentanan sosial diperlukan untuk merumuskan kebijakan dan langkah tindakan yang mendukung pemasangan uji klinis di komunitas yang rentan. Penulis mendorong institusi untuk mengumpulkan data demi mengidentifikasi dan mengatasi kendala bagi pasien.

Langkah selanjutnya meliputi pengumpulan data determinan sosial kesehatan untuk semua pasien dan pengembangan intervensi berbasis komunitas yang merespons kebutuhan.

Studi ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kerentanan sosial dan rendahnya peluang pendaftaran pasien dalam uji klinis kanker. Memperoleh data mengenai determinan sosial kesehatan adalah langkah penting dalam memahami dan mengatasi kendala enrolmen. Selain itu, penting juga untuk mengembangkan intervensi yang mendekatkan percobaan klinis ke daerah yang berisiko. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi solusi yang dapat meningkatkan akses ke uji klinis bagi populasi yang terpinggirkan.

Sumber Asli: www.onclive.com