Loading Now

Neratinib Tunjukkan Respon CNS pada Metastasis Otak Kanker Payudara HER2-Positif

Neratinib efektif pada sistem saraf pusat untuk metastasis otak kanker payudara HER2-positif, dengan tingkat respon variatif berdasarkan penelitian yang dipresentasikan di Miami Breast Cancer Conference. Meskipun ada efek samping seperti diare, hasil menunjukkan perlunya kombinasi terapi baru dan penelitian lebih lanjut untuk urutan pengobatan.

Neratinib menunjukkan efektivitas yang konsisten pada sistem saraf pusat (CNS) pada pasien dengan metastasis otak akibat kanker payudara HER2-positif. Berdasarkan tinjauan literatur yang dipresentasikan di Miami Breast Cancer Conference yang ke-42, kombinasi neratinib efektif dalam pengobatan baik pasien dengan metastasis otak aktif maupun yang tidak bergejala atau stabil.

Tim peneliti menekankan bahwa kombinasi neratinib dengan obat-obatan lain yang disetujui FDA menunjukkan potensi menjanjikan meskipun urutan pengobatan pasca kemajuan terapi lain belum ditetapkan. Hal ini penting mengingat metastasis otak merupakan lokasi umum kekambuhan penyakit dan memiliki tingkat morbiditas serta mortalitas yang tinggi di antara pasien ini.

Data dari analisis menunjukkan bahwa terjadi 31% insiden kumulatif metastasis otak pada pasien HER2-positif, dengan 21.5% hingga 36.3% pasien mengalami perkembangan pada lini terapi ketiga. Penelitian juga mencatat bahwa jarang terdapat pengobatan sistemik yang disetujui FDA untuk secara spesifik menargetkan metastasis otak pada pasien ini, sehingga ada kebutuhan mendesak akan kombinasi obat sistemik baru.

Neratinib, yang disetujui FDA sebagai terapi monoterapi dan kombinasi untuk kanker payudara HER2-positive, menunjukkan aktivitas CNS yang kuat. Semua uji coba menyertakan data dari pasien dengan lesi CNS dapat diukur dan melaporkan tingkat respon keseluruhan (ORR) pada CNS. Temuan-temuan kunci menunjukkan adanya respon baik yang variatif di antara berbagai kohort pasien, dengan efek samping umum berupa diare.

Berdasarkan hasil analisis dari beberapa kohort yang dimasukkan, ORR di berbagai grup bervariasi dari 23.8% hingga 50%. Selain itu, efektivitas neratinib tetap terjaga bahkan di antara pasien dengan riwayat terapi sebelumnya yang termasuk dalam kelompok tahan lapatinib dan T-DM1. Kandungan penelitian ini menyoroti perlunya studi prospektif lebih lanjut untuk menetapkan dampak klinis dari urutan pengobatan pada pasien dengan metastasis otak kanker payudara.

Neratinib mendemonstrasikan efektivitas yang konsisten dalam pengobatan pasien dengan metastasis otak akibat kanker payudara HER2-positif di berbagai pengaturan. Walaupun terdapat efek samping seperti diare yang umum, hasil penelitian ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami urutan jangka panjang dari terapi ini.

Sumber Asli: www.onclive.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment