Loading Now

China Capai Target Skrining Kanker Serviks Nasional

China telah mencapai tingkat skrining kanker serviks di atas 50 persen lebih awal dari target 2025. Namun, masih diperlukan upaya untuk meningkatkan akses dan kesadaran, terutama di daerah pedesaan. Saat ini, tingkat skrining di pedesaan adalah 48,2 persen, menunjukkan kesenjangan signifikan.

China telah berhasil mencapai tingkat skrining kanker serviks nasional lebih dari 50 persen lebih cepat dari jadwal. Namun, para ahli menyatakan perlunya upaya lebih dalam meningkatkan kesadaran dan akses layanan kesehatan di daerah pedesaan untuk mengurangi kesenjangan antara kota dan desa. Laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menunjukkan tingkat skrining kanker serviks mencapai 51,5 persen pada wanita usia 35 hingga 64 tahun dari tahun 2023 hingga 2024, peningkatan signifikan dari 36,8 persen antara tahun 2018 hingga 2019.

Berdasarkan studi tersebut, tingkat skrining adalah 57,9 persen untuk wanita usia 35 hingga 44 tahun dan 36,8 persen untuk wanita berusia 20 tahun ke atas. Penelitian ini menganalisis data dari sekitar 97.000 wanita di seluruh 31 provinsi di China. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa China telah mencapai target skrining 50 persen pada tahun 2024.

Kanker serviks adalah kanker keempat paling umum di antara wanita di seluruh dunia, dengan sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian dilaporkan pada tahun 2022. Meningkatkan skrining dianggap sebagai salah satu strategi utama untuk mengeliminasi penyakit ini, bersamaan dengan memperluas vaksinasi HPV dan meningkatkan akses ke pengobatan. China menyumbang lebih dari 18 persen beban penyakit global, sesuai yang dinyatakan oleh pejabat kesehatan.

Sebuah rencana aksi nasional yang dirilis pada tahun 2023 telah menetapkan tujuan meningkatkan tingkat skrining menjadi 50 persen pada tahun 2025 dan 70 persen pada tahun 2030. Meskipun hanya tiga wilayah provinsi yang mencapai ambang 50 persen lima tahun lalu, kini setengah dari semua wilayah, terutama di bagian timur, selatan, dan tengah China, telah melewati target tersebut.

Meskipun demikian, tingkat skrining di daerah pedesaan masih rendah di angka 48,2 persen, dengan China timur laut melaporkan hanya 33,8 persen. Penelitian menunjukkan bahwa wanita di daerah pedesaan, serta mereka yang berpendapatan rendah dan memiliki pendidikan terbatas, kurang berpeluang untuk mengakses layanan skrining kanker serviks. Hal ini memerlukan perhatian dan intervensi pemerintah yang lebih.

Studi ini merekomendasikan dukungan kebijakan dan keuangan yang lebih besar, inisiatif pendidikan kesehatan yang lebih kuat, serta peningkatan akses layanan kesehatan di daerah pedesaan dan timur laut. China meluncurkan program skrining gratis pada tahun 2009, yang telah memberikan 280 juta skrining untuk wanita berusia 35 hingga 64 tahun dan mendeteksi 902.000 kasus kanker serviks atau lesi pra-kanker.

China telah memenuhi target skrining kanker serviks nasional lebih dari 50 persen. Meskipun hasil ini signifikan, perhatian masih diperlukan untuk meningkatkan akses di daerah pedesaan dan kesadaran kesehatan. Upaya berkelanjutan penting untuk mengurangi keterbatasan dalam akses layanan kesehatan dan mencapai target yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.

Sumber Asli: www.chinadaily.com.cn

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment