Loading Now

Lithium dalam Air Minum Terkait Penurunan Risiko Kanker

Penelitian di AS menunjukkan bahwa paparan lithium dalam air minum dapat mengurangi risiko kanker. Studi ini melibatkan lebih dari 252 ribu individu, dan hasilnya menunjukkan pengurangan risiko kanker pada mereka dengan paparan lithium yang lebih tinggi. Peneliti mengingatkan akan perlunya penelitian lebih lanjut sebelum membuat rekomendasi publik tentang konsumsi air lithium.

Sebuah studi di AS menunjukkan bahwa paparan lithium dalam air minum dapat mengurangi risiko kanker. Persepsi ini terlihat di berbagai jenis kanker, gender, dan wilayah geografis. Saat ini, lithium belum diatur dalam air minum di AS meskipun tercatat dalam daftar kontaminan EPA. Penelitian ini melibatkan 252,178 individu tanpa riwayat kanker untuk mengeksplorasi hubungan paparan lithium dan risiko kanker.

Peneliti menggunakan data geologis dari 4.700 sumur untuk menilai paparan lithium berdasarkan kode pos peserta. Rata-rata paparan lithium adalah 7,0 μg/L dengan rentang di lima kuintil. Hasil utama yang diamati adalah diagnosis kanker. Secara keseluruhan, kasus kanker yang terdeteksi mencapai 7.573 dengan risiko lebih rendah di kuintil yang lebih tinggi dibandingkan kuintil terendah.

Pengurangan risiko kanker terlihat jelas di berbagai jenis kanker seperti kanker payudara (HR, 0.16), kanker prostat (HR, 0.15), dan kanker kandung kemih (HR, 0.11). Asosiasi ini bertahan pada pria dan wanita, meskipun terdapat perbedaan konsentrasi lithium di wilayah barat dan timur.

Penelitian memperingatkan bahwa meskipun ada hubungan positif, “studi ini tidak harus mendorong konsumsi air kaya lithium sebagai strategi kesehatan publik”. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasi kesehatan dari paparan lithium di lingkungan.

Keterbatasan penelitian meliputi bias klasifikasi paparan dan kurangnya data mendetail tentang karakteristik kanker. Penelitian ini mendapat dukungan dari National Institutes of Health dan melibatkan beberapa penulis yang memiliki pengungkapan terkait industri.

Studi ini menunjukkan bahwa paparan lithium dalam air minum di AS berhubungan dengan pengurangan risiko kanker, mencakup berbagai tipe kanker. Namun, peneliti mengingatkan bahwa tidak ada rekomendasi untuk mengkonsumsi air kaya lithium tanpa penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan. Keterbatasan dalam studi ini seperti bias klasifikasi dan tidak adanya data rinci juga perlu menjadi perhatian.

Sumber Asli: www.medscape.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment