Penelitian Menyasar Genetik untuk Mengatasi Kanker Otak Anak
Tim peneliti dari Hudson Institute menemukan target genetik baru untuk kanker otak anak-anak dan metode untuk mengidentifikasi pasien yang diuntungkan. Penelitian ini berfokus pada gen MCL1 dan BCL2L1, dan bertujuan mengembangkan perawatan yang lebih efektif dan kurang toksik.
Penelitian terbaru dari Hudson Institute mengidentifikasi target genetik untuk kanker otak anak-anak dan metode untuk menentukan pasien yang paling mungkin mendapat manfaat. Kanker otak adalah penyebab utama kematian terkait kanker pada anak-anak di Australia, dengan pHGG menjadi bentuk tumor otak yang paling agresif.
Peneliti utama, Dr. Shazia Adjumain, menunjukkan bahwa glioma anak memiliki fitur biologis berbeda dari glioma dewasa yang membutuhkan strategi pengobatan khusus. Urgensi terapi yang lebih efektif dan kurang beracun sangat penting. Penelitian ini terbit di Journal of Clinical Investigation Insight, fokus pada gen MCL1 yang berperan krusial dalam kel存 Vitamin sel kanker otak.
Dr. Adjumain menyatakan, “Kami menunjukkan bahwa memblokir fungsi MCL1 dengan obat-target menghasilkan efek anti-tumor signifikan.” Penelitian juga mengidentifikasi modifikasi DNA unik di gen BCL2L1 yang dapat meramalkan respons tumor terhadap terapi yang menargetkan MCL1, dan bermanfaat bagi pasien yang menerima terapi ini.
“Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk mengembangkan perawatan yang dipersonalisasi untuk kanker otak anak,” tambahnya. Profesor Ron Firestein menegaskan bahwa meski ada perbaikan tingkat kelangsungan hidup dalam 50 tahun terakhir, kanker tetap menjadi penyebab utama kematian penyakit di kalangan anak-anak di Australia.
Dengan menggunakan sampel kanker aktual, tim Next Generation Precision Medicine dari Hudson Institute menguji berbagai kemungkinan pengobatan untuk menentukan kombinasi yang paling efektif. Penelitian menemukan bahwa tingkat metilasi DNA tinggi di lokasi spesifik dalam gen BCL2L1 berkorelasi dengan ketergantungan tumor pada MCL1 untuk bertahan hidup, yang dianggap sebagai indikator respons terhadap pengobatan.
Dr. Adjumain melihat penemuan ini sebagai langkah besar menuju obat baru untuk kanker anak yang sulit diobati. “Temuan kami tentang tanda metilasi BCL2L1 memungkinkan pendekatan precision medicine, untuk mengidentifikasi pasien yang paling mungkin merespons obat yang menargetkan MCL1,” ujarnya.
Penemuan ini, yang telah diajukan patennya, menjawab kebutuhan mendesak untuk terapi baru dan memberikan harapan untuk perawatan yang lebih tepat dan efektif, yang bisa mengurangi beban penyakit ini pada anak-anak dan keluarga mereka. Dr. Adjumain mengucapkan terima kasih kepada para donor yang mendukung risetnya, khususnya keluarga Gratzer dan Robert Connor Dawes Foundation, yang membuat penemuan ini mungkin.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Shazia Adjumain di Hudson Institute menunjukkan potensi pengobatan baru untuk kanker otak anak, dengan fokus pada gen MCL1 dan modifikasi DNA di BCL2L1. Temuan ini dapat meningkatkan pengobatan yang lebih efektif dan dipersonalisasi bagi pasien, dalam upaya mengatasi tantangan dalam pengobatan kanker anak-anak. Dukungan donor dibutuhkan untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
Sumber Asli: www.miragenews.com
Post Comment