Kombinasi Imunoterapi Meningkatkan Respons Pengobatan Kanker Kepala dan Leher
Kombinasi obat imunoterapi lebih efektif daripada monoterapi untuk kanker kepala dan leher. Penelitian ini menunjukkan respon lebih baik dan manfaat kelangsungan hidup, dengan penelitian lebih lanjut untuk melihat hasil yang lebih baik.
Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa kombinasi dua obat imunoterapi lebih efektif dalam mengobati kanker sel skuamosa kepala dan leher (HNSCC) dibandingkan monoterapi. Para peneliti menganalisis sel imun di tumor setiap pasien setelah satu bulan perawatan, memberikan wawasan untuk penyesuaian pengobatan. HNSCC adalah kanker umum yang muncul di berbagai bagian kepala dan leher serta memiliki angka kematian yang tinggi.
Pengobatan HNSCC saat ini sering kali menyebabkan disfigurasi dan mengubah kualitas hidup pasien. Mengurangi ukuran tumor sebelum operasi dapat meningkatkan kesempatan untuk menjaga kemampuan berbicara dan menelan. Penelitian selama 15 tahun menunjukkan bahwa meskipun imunoterapi tunggal memberikan sedikit manfaat, responnya terbatas.
Robert L. Ferris, MD, PhD, menjelaskan, “Dalam uji klinis kami, dua kombinasi imunoterapi menunjukkan tingkat respons dua hingga tiga kali lipat dibandingkan imunoterapi tunggal, dengan beberapa pasien mengalami pengurangan tumor lebih dari 50 persen setelah satu bulan.” Penelitian ini berawal di UPMC Hillman Cancer Center dan dilanjutkan setelah Ferris menjabat sebagai direktur di UNC Lineberger.
Studi ini melibatkan 42 pasien yang diacak ke dalam tiga kelompok pengobatan imunoterapi. Hasil menunjukkan bahwa kedua kombinasi obat memiliki efektivitas serupa dalam mengaktifkan limfosit T spesifik tumor, yang membantu memerangi sel kanker. Meskipun tumor yang diperbesar diangkat, limfosit T tetap aktif, menguntungkan kelangsungan hidup jangka panjang.
Ferris menekankan, “Kami mampu mengidentifikasi tanda biologis untuk menentukan kombinasi imunoterapi terbaik. Protein LAG-3 dan CTLA-4 terbukti efektif untuk pasien yang berbeda.” Mereka telah mengajukan paten untuk pendekatan diagnostik ini. Penelitian ini akan diperluas dengan 40 pasien tambahan untuk melihat respons yang lebih baik dan kelangsungan hidup yang lebih lama.
Kombinasi imunoterapi menunjukkan efektivitas yang lebih baik untuk pengobatan kanker kepala dan leher dibandingkan imunoterapi tunggal. Penelitian ini membuka peluang untuk memperpersonalasi pengobatan berdasarkan tanda biologis pasien, serta berpotensi meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien di masa mendatang.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment