Loading Now

Lebih Banyak Bergerak dan Kurang Duduk Turunkan Risiko Kematian pada Penyintas Kanker Wanita Lansia

Penelitian menunjukkan bahwa untuk wanita lansia penyintas kanker, meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi duduk dapat menurunkan risiko kematian. Manfaat optimal dicapai dengan 5.000 hingga 6.000 langkah per hari dan satu jam aktivitas fisik intens. Penelitian ini dipresentasikan di AHA dan menyoroti pentingnya aktivitas fisik bagi penyintas kanker.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi waktu duduk dapat menurunkan risiko kematian pada wanita lansia yang merupakan penyintas kanker. Manfaat maksimal tercapai pada 5.000 hingga 6.000 langkah per hari dan satu jam aktivitas fisik sedang hingga berat. Bahkan berjalan kurang dari jumlah tersebut masih memberikan manfaat bagi kesehatan.

Studi ini dipresentasikan pada sesi ilmiah American Heart Association di New Orleans dan dianggap sebagai temuan awal hingga hasil lengkap diterbitkan dalam jurnal yang ditinjau sejawat. Penyintas kanker berisiko lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit jantung dan stroke, dan latihan fisik membantu mengurangi efek toksik dari pengobatan kanker.

Dr. Eric Hyde, penulis utama studi, menyatakan bahwa mendorong penyintas kanker untuk lebih aktif dapat memperpanjang usia hidup dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Studi menemukan bahwa setidaknya satu jam aktivitas sedang hingga berat setiap hari mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke sebanyak 60%.

Risiko kematian meningkat seiring dengan waktu duduk. Setiap tambahan 102 menit duduk per hari terkait dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 30%. Pedoman AHA merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas fisik sedang minimal 150 menit per minggu.

Para peneliti menganalisis data aktivitas fisik dari 2.479 wanita pascamenopause selama sekitar delapan tahun menggunakan akselerometer. Namun, ada keterbatasan terkait data stadium kanker dan pengukuran aktivitas fisik yang hanya dilakukan sekali setelah diagnosis kanker.

Dr. Keith Diaz menekankan pentingnya pengukuran aktivitas fisik pada beberapa titik kritis untuk memahami dampaknya terhadap kelangsungan hidup. Ia menekankan bahwa berjalan dengan intensitas berapa pun dapat bermanfaat dan bahwa banyak orang dewasa saat ini menghabiskan hampir seluruh harinya duduk tanpa beraktivitas.

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak bergerak dan kurang duduk dapat menurunkan risiko kematian pada wanita lansia penyintas kanker. Dengan berolahraga setidaknya satu jam setiap hari dan berusaha mencapai 5.000-6.000 langkah, penyintas kanker dapat lebih baik dalam mengelola kesehatan mereka. Penting juga untuk memperhatikan dampak negatif dari perilaku sedentari.

Sumber Asli: www.dailyherald.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment