Penemuan Obat untuk Menghentikan Penyebaran Kanker Tulang Anak
Peneliti UBC menemukan obat potensial untuk menghentikan penyebaran osteosarkoma, kanker tulang paling umum pada anak. Dalam penelitian, umpan balik positif menunjukkan penurunan lebih dari 90% metastasis paru-paru dan pengurangan tumor primer. Obat ini dapat memulai uji klinis pada manusia, memberikan harapan baru bagi pasien.
Meskipun perbaikan dalam pengobatan kanker, penyebaran kanker tetap menjadi tantangan besar, terutama osteosarkoma pada anak-anak. Angka kelangsungan hidup untuk penyakit lokal sekitar 70%, tetapi menyebar ke paru-paru menurunkan angka tersebut menjadi 20% atau kurang. Peneliti di Universitas British Columbia menemukan obat potensial yang dapat menghentikan penyebaran osteosarkoma. Penelitian di Clinical Cancer Research menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengurangi metastasis paru-paru pada tikus lebih dari 90% dan mengecilkan tumor utama.
Obat yang dikenal sebagai inhibitor eIF4A1 ini memblokir kemampuan sel osteosarkoma untuk bertahan hidup di lingkungan paru-paru yang keras. Meskipun lingkungan paru-paru tidak cocok untuk sel kanker, beberapa sel dapat beradaptasi dan memulai pertumbuhan tumor metastasis. Peneliti menemukan bahwa sel-sel ini memproduksi protein NRF2 sebagai antioksidan pelindung dan mengidentifikasi jalur produksinya.
Tim UBC juga menguji senyawa CR-1-31B dalam kolaborasi dengan Dr. Alejandro Sweet-Cordero dari University of California San Francisco. Menariknya, obat eIF4A1 lainnya, Zotatifin, juga berhasil menghentikan metastasis paru-paru dan menunjukkan potensi dalam uji klinis awal untuk kondisi lain.
Dr. Sorensen dan timnya sedang melakukan pembicaraan dengan peneliti klinis untuk membawa penemuan ini ke uji coba manusia. Jika berhasil, akan menjadi terobosan besar bagi anak-anak dan keluarga yang terkena osteosarkoma dan bisa berdampak pada pengobatan berbagai kanker lainnya.
Penemuan obat ini oleh peneliti di UBC dapat memberikan harapan baru bagi anak-anak yang berjuang melawan osteosarkoma. Dengan menghambat penyebaran penyakit dan efek positif pada tikus, langkah selanjutnya adalah membawa obat ini ke uji klinis manusia untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi pasien. Selain itu, potensi obat ini juga bisa bermanfaat untuk jenis kanker lainnya.
Sumber Asli: www.med.ubc.ca
Post Comment