Kesenjangan Penelitian Nutrisi Enteral pada Kanker GI Atas Masih Ada
Penelitian menunjukkan bahwa literatur tentang nutrisi enteral untuk kanker gastrointestinal atas lanjut masih kurang memadai. Ditemukan sejumlah masalah dalam penelitian seperti desain studi yang bervariasi dan kurangnya uji coba acak berkualitas tinggi. Meskipun ada beberapa indikasi manfaat dalam masa hidup dan kualitas hidup, kesimpulan tetap tidak pasti.
Studi terbaru menunjukkan bahwa literatur tentang pemberian nutrisi enteral (enteral tube feeding) untuk pasien kanker gastrointestinal atas yang lanjut masih kurang memadai. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Supportive Care in Cancer. Terdapat variabilitas yang besar dalam desain studi, model statistik, dan ukuran hasil, tanpa adanya uji coba terkontrol acak berkualitas tinggi yang ditemukan.
Meskipun ada bukti bahwa nutrisi enteral bisa membantu menjaga massa tubuh tanpa lemak dan meningkatkan kualitas hidup, manfaatnya bagi kelangsungan hidup masih tidak pasti. Dalam 5 studi yang dianalisis, ukuran sampel bervariasi antara 16 hingga 131 peserta, sebagian besar pasien adalah pria (88%). Metode pemberian enteral yang dievaluasi termasuk PEG, selang nasogastrik, atau jejunal tube.
Hasil nutrisi beragam; satu studi menunjukkan peningkatan signifikan massa tubuh tanpa lemak (+1,3 kg, P=.01), sementara yang lainnya tidak menunjukkan efek signifikan dalam pemeliharaan berat badan. Data serum albumin tetap stabil di studi yang melaporkannya, dan hanya satu studi yang menilai ukuran kualitas hidup, menemukan perbaikan signifikan dalam gangguan rasa sakit, depresi, dan skor kualitas hidup global.
Data kelangsungan hidup tidak konklusif, dengan berbagai metode analisis. Dua studi menemukan keuntungan kelangsungan hidup untuk pasien dengan nutrisi enteral dibanding yang hanya menerima perawatan suportif, sementara yang lainnya tidak menemukan perbedaan. Analisis subgroup menunjukkan bahwa pasien dengan pemberian PEG memiliki kelangsungan hidup median yang lebih pendek. Temuan ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati mengingat desain retrospektif dari kebanyakan studi.
Kurangnya uji coba intervensi yang terkontrol menghambat integrasi nutrisi enteral dalam praktik klinis. Dampak kemoterapi pada status nutrisi dan kualitas hidup pasien juga dilaporkan kurang, meskipun sangat krusial. Protokol nutrisi yang tidak konsisten membuat sulit untuk menentukan praktik optimal dalam dukungan nutrisi.
Studi ini menekankan perlunya penelitian berkualitas tinggi yang menggunakan protokol nutrisi terstandarisasi dan analisis statistik yang kuat. Uji coba terkontrol acak prospektif sangat penting untuk menilai apakah nutrisi enteral dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien dengan kanker gastrointestinal atas lanjut.
Kesimpulannya, meskipun ada potensi manfaat dari nutrisi enteral, masih ada kekurangan dalam penelitian berkualitas tinggi. Urgensi studi lebih lanjut perlu diutamakan untuk menentukan peran nutrisi enteral dalam praktik klinis serta memperbaiki pedoman terkait dukungan nutrisi pada pasien kanker gastrointestinal. Tanpa data yang valid, integrasi nutrisi enteral dalam pengobatan tetap dipertanyakan.
Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com
Post Comment