Loading Now

Deteksi Dini Kanker Usus Besar Sangat Penting untuk Wanita

Kanker usus besar mengancam wanita, banyak yang melewatkan gejala awal. Skrining dini dapat menyelamatkan nyawa. Wanita perlu sadar akan tanda-tanda peringatan dan faktor risiko. Tindakan pencegahan, termasuk konsultasi dokter, sangat dianjurkan. U.S. Preventive Services Task Force merekomendasikan skrining mulai usia 45 tahun.

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang paling berbahaya bagi wanita saat ini. Namun, banyak wanita yang melewatkan tanda peringatan awal, menganggapnya sebagai masalah pencernaan biasa atau gejala menopause. Mengetahui risiko, gejala, dan pentingnya skrining dini bisa menyelamatkan nyawa. Wanita berisiko lebih tinggi untuk mengabaikan gejala.

Tanda-tanda peringatan umum seperti kembung, kelelahan, atau perubahan kebiasaan buang air besar sering kali disalahartikan sebagai masalah pencernaan atau perubahan terkait menopause. Hal ini dapat mengakibatkan diagnosis yang terlambat, sehingga penyakit sudah berada pada tahap yang lebih lanjut. “Wanita sering menganggap gejalanya terkait dengan diet, stres, atau perubahan hormonal, yang dapat menunda pencarian perhatian medis,” ungkap Dr. Brendan Scully dari Rutgers Cancer Institute.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kanker usus besar pada wanita:
1. Usia: Risiko meningkat setelah usia 50 tahun.
2. Riwayat Keluarga: Kerabat dekat dengan kanker usus besar atau sindrom genetik terkait.
3. Diet: Konsumsi tinggi daging merah dan olahan.
4. Gaya Hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang aktivitas fisik.
5. Riwayat Medis: Kondisi seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau polip usus.

Gejala yang harus diperhatikan termasuk:
– Perubahan kebiasaan buang air besar: Diare terus-menerus, konstipasi, atau tinja yang menyempit selama lebih dari beberapa hari.
– Darah rektal: Darah merah terang dalam tinja atau tinja yang hitam.
– Ketidaknyamanan perut: Kram, kembung, atau nyeri.
– Penurunan berat badan yang tidak jelas: Kehilangan berat badan tanpa perubahan diet atau olahraga.
– Kelelahan dan kelemahan: Kelelahan yang persisten dan tidak membaik dengan istirahat.
– Anemia yang tidak dapat dijelaskan: Tingkat darah rendah dalam tes laboratorium.

“Gejala bisa halus pada awalnya, tetapi jika ada yang terasa tidak beres, jangan diabaikan,” kata Scully. Deteksi dini meningkatkan tingkat kelangsungan hidup kanker usus besar secara signifikan. U.S. Preventive Services Task Force merekomendasikan skrining rutin dimulai dari usia 45 tahun, serta mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko genetik untuk berbicara dengan dokter tentang skrining lebih awal.

Lebih dari 70% pasien tidak akan memiliki gejala awal, menekankan pentingnya skrining sebelum munculnya gejala. Mereka dengan gejala seperti pendarahan rektal atau perubahan kebiasaan buang air besar perlu menjalani kolonoskopi diagnostik, meskipun belum mencapai usia skrining. Untuk informasi lebih lanjut, Mayo Clinic menyediakan informasi tentang gejala dan penyebab kanker usus besar.

Deteksi dini kanker usus besar sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Wanita yang memiliki faktor risiko harus berkonsultasi dengan dokter mengenai waktu yang tepat untuk memulai skrining. Mengabaikan gejala bisa berdampak fatal, jadi penting untuk tidak menunda pemeriksaan medis.

Sumber Asli: www.healthday.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment