Terapi Vaksin BVAC-C Plus Durvalumab Menunjukkan Respon Positif pada Kanker Serviks Kambuh
BVAC-C efektif dan aman digunakan dengan durvalumab pada kanker serviks positif HPV kambuh. Hasil trial DURBAC menunjukkan tingkat kelangsungan hidup tanpa progresi 52% dan tingkat respon keseluruhan 38%. Pengobatan ini menawarkan harapan baru dalam manajemen kanker serviks setelah kemoterapi pertama.
BVAC-C terbukti efektif dengan profil keamanan yang dapat dikelola saat dikombinasikan dengan durvalumab pada pasien dengan kanker serviks positif HPV yang kambuh. Hasil dari uji coba DURBAC menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup tanpa progresi 6 bulan adalah 52% dan tingkat respons keseluruhan mencapai 38%. Terapi ini menunjukkan potensi dalam mengatasi kanker serviks meskipun telah dilakukan kemoterapi berbasis platinum sebelumnya.
Pengobatan untuk kanker serviks kembali mengalami evolusi, dengan berbagai percobaan klinis menunjukkan hasil yang menjanjikan dari kombinasi kemoterapi dan terapi imun. Beberapa uji klinis sebelumnya seperti GOG 204 dan GOG-240 telah menunjukkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup median dan respons keseluruhan dalam setting garis depan.
BVAC-C merupakan vaksin terapeutik yang merangsang kekebalan antikanker melalui pengaktifan berbagai sel imun. Dalam uji klinis sebelumnya, monoterapi BVAC-C menunjukkan tingkat respons 19,2% dengan durasi respons median 7,5 bulan. Perkembangan baru menunjukkan Vaksin ini lebih efektif bila dikombinasikan dengan inhibitor jalur imun.
DURBAC trial bertujuan meningkatkan pilihan pengobatan lini kedua untuk pasien dengan kanker serviks kambuh. Pasien yang terlibat dalam penelitian ini memenuhi kriteria tertentu dan menunjukkan penyakit positif HPV. Rencana pengobatan terdiri dari kombinasi durvalumab dan BVAC-C, diikuti dengan monoterapi durvalumab.
Dari total 30 pasien yang dianalisa, 60% terdiagnosis dengan karsinoma sel skuamosa. Sebagian besar pasien menunjukkan interval bebas pengobatan lebih dari 6 bulan, yang berkorelasi positif dengan hasil kelangsungan hidup tanpa progresi dan keseluruhan. Efek samping umum termasuk demam, disfungsi tiroid, dan kelelahan, namun tetap dalam batas yang dapat diterima.
Pengukuran protein sitokin dalam serum juga menunjukkan penurunan, yang berpotensi mengindikasikan respons positif terhadap terapi. Penelitian menyimpulkan bahwa BVAC-C memiliki potensi sebagai pilihan terapi kedua yang substansial dengan profil keamanan yang dapat dikelola.
BVAC-C, ketika digabungkan dengan durvalumab, menunjukkan respon yang baik dalam menanggulangi kanker serviks positif HPV kambuh setelah kemoterapi lini pertama. Hasil uji klinis DURBAC membuktikan bahwa pengobatan ini menawarkan harapan baru dengan tingkat kelangsungan hidup yang jauh lebih baik dan manajemen efek samping yang efektif, menjadikannya pilihan penting dalam onkologi.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment