Loading Now

LDHB Diungkap Sebagai Pemain Kunci Melawan Ferroptosis Pada Sel Kanker

Studi mengungkap peran laktat dehidrogenase B (LDHB) dalam mencegah ferroptosis pada sel kanker, memberi harapan untuk terapi baru. LDHB mendukung metabolisme oksidatif esensial untuk kelangsungan hidup sel kanker. Penargetan LDHB dapat meningkatkan kerentanan sel kanker terhadap radiasi dan mengarah pada strategi terapi kombinasi yang lebih efektif.

Penelitian terbaru mengungkapkan peran penting laktat dehidrogenase B (LDHB) dalam mendukung kelangsungan hidup sel kanker dengan menekan ferroptosis yang terkait dengan mitokondria. Sejarah menunjukkan bahwa proses metabolik dalam sel kanker lazimnya ditandai dengan efek Warburg, di mana sel lebih memilih mengubah glukosa menjadi laktat meski oksigen tersedia. LDHB, yang mengubah laktat menjadi piruvat, berkontribusi pada metabolisme oksidatif yang penting untuk kelangsungan hidup sel.

Penargetan LDHB menunjukkan efek perlindungan enzim ini terhadap ferroptosis, yang ditandai dengan kerusakan oksidatif lipid. Penghilangan LDHB mengubah morfologi mitokondria dan memicu peroksidasi lipid, yang secara signifikan mengurangi viabilitas sel kanker. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan pentingnya LDHB bagi kelangsungan hidup berbagai jenis kanker, di mana penghilangan LDHB meningkatkan ekspresi PTGS2—penanda peroksidasi lipid.

Peneliti menggunakan teknik canggih seperti sitometri aliran dan immunostaining, menemukan peningkatan signifikan dalam peroksidasi lipid total dan mitokondria saat LDHB dihambat di beberapa garis sel kanker. Sinergi antara knockdown LDHB dan perlakuan dengan RSL3—induksi ferroptosis yang kuat—meningkatkan laju kematian sel kanker, menunjukkan bahwa LDHB berfungsi sebagai penghalang terhadap ferroptosis, memungkinkan sel kanker bertahan meski dalam kondisi kekurangan nutrisi.

Studi ini juga mencatat interaksi antara LDHB dan glutathione peroksidase 4 (GPX4), yang berperan dalam meredakan kerusakan oksidatif. Penghambatan bersamaan keduanya meningkatkan peroksidasi lipid dan kematian sel, menegaskan pandangan bahwa keduanya memiliki peran independen namun saling melengkapi dalam jalur kelangsungan hidup sel. Kerusakan mitokondria pasca-interferensi LDHB menunjukkan LDHB bukan sekadar enzim metabolik biasa; ia juga integral untuk menjaga integritas mitokondria.

Penambahan antioksidan yang ditujukan ke mitokondria, seperti mitoTEPO, memberikan wawasan tentang bagaimana LDHB mempengaruhi respons sel terhadap stres, mencerminkan mekanisme perlindungannya terhadap peroksidasi lipid. Penelitian menunjukkan LDHB dapat mengkatalisis transfer ekuivalen reduksi dari NADH ke koenzim Q (CoQ), menegaskan peran metaboliknya di dalam mitokondria, sejalan dengan signifikansi fungsional LDHB di luar sekadar sebagai sumber karbon.

Penelitian ini juga mengaitkan LDHB dengan peningkatan terapi kanker, terutama bila dikombinasikan dengan radioterapi. Beragam sel kanker menunjukkan kerentanan meningkat terhadap radiasi ketika ekspresi LDHB diturunkan, memberikan kemungkinan pengembangan terapi kombinasi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker tradisional, serta menghadapi tantangan kanker resisten multi-obat.

Temuan ini luas dampaknya dalam penelitian kanker, menghubungkan disfungsi metabolik dengan jalur kematian sel, menekankan pentingnya menganggap enzim metabolik seperti LDHB sebagai titik fokus untuk strategi terapeutik baru. Dengan peran ganda LDHB yang dijelaskan, tersimpan potensi menarik untuk menerjemahkan temuan laboratorium menjadi aplikasi klinis yang berfokus pada peningkatan hasil pasien. Secara keseluruhan, penargetan LDHB memungkinkan peneliti dan klinisi untuk berpikir ulang tentang pendekatan terapeutik tradisional, menawarkan manfaat biologis dan klinis berdasarkan wawasan yang diperoleh dari studi ini.

LDHB memiliki peran krusial dalam mendukung kelangsungan hidup sel kanker dengan menekan ferroptosis. Penargetan LDHB menunjukkan potensi baru dalam terapi kanker, termasuk kombinasi dengan radioterapi, untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Temuan ini menyoroti pentingnya enzim metabolik dalam mengembangkan strategi terapeutik inovatif, membuka jalan bagi aplikasi klinis yang lebih baik.

Sumber Asli: evrimagaci.org

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment