Metastasis Penis pada Pasien Kanker Prostat: Kasus Langka yang Terjadi
Kanker prostat dapat menyebar ke penis meskipun jarang terjadi. Kasus seorang pasien berusia 68 tahun menyoroti pentingnya pemeriksaan genital. Ditemukan adenokarsinoma prostat dengan metastasis di hati dan paru-paru. Meskipun ada pengobatan paliatif, prognosis tetap buruk.
Kanker prostat sering kali dapat menyebar ke area lain dalam tubuh, termasuk penis, meskipun kasus seperti ini jarang terjadi. Penelitian dari dokter asal Portugal yang dipimpin oleh José Laert menekankan pentingnya pemeriksaan area genital pada pasien dengan kanker genitourinari. Dalam kasus ini, seorang pria berusia 68 tahun hadir ke ruang gawat darurat dengan gejala hematuria dan nyeri pada penis.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya indurasi pada poros penis dan nyeri saat palpasi. Uji laboratorium mengungkapkan anemia serta kadar antigen spesifik prostat yang tinggi. Pencitraan MRI menemukan tumor prostat besar yang menginvasi vesikula seminalis, pembuluh limfatik, dan dinding rektum. Biopsi menunjukkan adenokarsinoma prostat dengan skor Gleason 10, dan CT scan memperlihatkan metastasis di hati dan paru-paru.
Pasien didiagnosis dengan metastasis penis akibat kanker prostat metastatik dan menerima terapi hormon serta radioterapi paliatif. Sayangnya, pasien meninggal tujuh bulan setelah diagnosis karena gagal hati. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun jaringan penis memiliki jaringan pembuluh yang luas, metastasis penis tetap jarang terjadi akibat penghalang dari hubungan arteri dan vena yang kuat.
Ketergantungan metastasis dapat dipengaruhi oleh karakteristik biologis sel kanker serta kerentanan jaringan inang. Beberapa kondisi yang mengganggu drainase limfatik atau vena dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk penyebaran metastasis. Kebanyakan metastasis penis berasal dari traktus urogenital, terutama kanker prostat dan kandung kemih. Namun, metastasis dari tumor gastrointestinal lebih jarang.
Kasus lain juga dilaporkan pada seorang pria berusia 64 tahun dengan kanker rektum yang mengalami metastasis penis enam bulan setelah amputasi penis. Diagnostik yang akurat sangat penting untuk membedakan metastasis dari kanker primer yang jinak, infeksi, atau kondisi lain. Meskipun ada pilihan pengobatan radikal seperti total penektomi, prognosis untuk pasien dengan metastasis penis tetap buruk, dengan harapan hidup rata-rata sekitar sembilan bulan.
Pentingnya pemeriksaan genital pada pasien kanker genitourinari ditekankan melalui laporan kasus menunjukkan metastasis penis dari kanker prostat. Angka kejadian meskipun rendah namun menandakan bahwa kondisi ini sering disertai dengan stadium penyakit lanjutan. Prognosis untuk pasien dengan metastasis penis umumnya tidak baik, menunjukkan perlunya kesadaran dan deteksi dini terhadap gejala yang muncul.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment