Teknologi Terahertz untuk Diagnosa Kanker Kulit Non-Invasif
Studi di Advanced Photonics Research mengeksplorasi penggunaan teknologi sensing terahertz (THz) untuk diagnosis kanker kulit non-invasif. Peneliti menggunakan pemindai THz genggam pada 30 pasien dengan BCC atau melanoma. Hasil menunjukkan perbedaan respons THz antara jaringan sehat dan kanker, serta manfaat aplikasi lebih luas di dermatologi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Advanced Photonics Research mengeksplorasi teknologi sensing terahertz (THz) untuk diagnosis kanker kulit non-invasif. Peneliti menyelidiki penggunaan probe THz genggam yang dapat meningkatkan diagnosis awal sebagai alternatif metode tradisional yang bergantung pada biopsi.
Gelombang THz bekerja dalam rentang 100 GHz hingga 10 THz dan bersifat non-ionisasi, sehingga aman untuk pencitraan medis. Sensitivitasnya terhadap kandungan air memungkinkan perbedaan antara jaringan sehat dan kanker. Jaringan ganas cenderung menahan lebih banyak air, membuat pencitraan THz menjanjikan untuk deteksi kanker dini.
Studi ini melibatkan 30 pasien dengan diagnosis karsinoma sel basal (BCC) atau melanoma, menggunakan pemindai THz genggam. Fungsionalitas khusus untuk respons dalam pasien membantu meningkatkan akurasi pengukuran. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek SINATRA yang berfokus pada evaluasi hidrasi kulit menggunakan teknologi THz.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan respons THz antara kulit sehat dan kanker. Variasi respons di antara pasien menunjukkan pengaruh karakteristik kulit individu. Penelitian ini menyarankan bahwa protokol pencitraan THz harus dioptimalkan agar lebih efektif dalam evaluasi kanker kulit non-invasif.
Penelitian ini membuka peluang signifikan dalam dermatologi dan onkologi, menawarkan pemindai THz genggam untuk mengukur lesi kulit secara langsung. Di luar kanker kulit, teknologi ini memiliki aplikasi lebih luas, termasuk pemantauan respons pengobatan dan penyembuhan luka. Penelitian lanjut diperlukan untuk memperbaiki akurasi dan memperhatikan faktor yang memengaruhi respons THz, sehingga dapat diintegrasikan di praktik klinis dan meningkatkan hasil bagi pasien.
Teknologi terahertz (THz) menunjukkan potensi besar untuk diagnosis kanker kulit non-invasif. Dengan menggunakan pemindai THz genggam, deteksi lebih awal bisa dilakukan tanpa perlu biopsi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyesuaian protokol pencitraan dan perhatian terhadap karakteristik individu sangat penting untuk meningkatkan akurasi. Integrasi THz dalam praktik klinis dapat memperbaiki prognosis pasien dan menawarkan alternatif pengukuran bagi kondisi kulit lainnya.
Sumber Asli: www.azooptics.com
Post Comment