Inhibitor CDK4/6 dan PARP dalam Kanker Payudara HR-Positif, HER2-Negatif
Tanya Gupta, MD, menjelaskan pentingnya inhibitor CDK4/6 dan PARP dalam pengobatan kanker payudara HR-positif, HER2-negatif. Data dari penelitian monarchE, NATALEE, dan OlympiA menunjukkan efektivitas dan keamanan obat ini, dengan hasil positif pada pasien berisiko tinggi. Olaparib juga kini direkomendasikan untuk pasien dengan mutasi PALB2.
Dr. Tanya Gupta menyoroti pentingnya penggunaan inhibitor CDK4/6 dan PARP pada pasien dengan kanker payudara HR-positif, HER2-negatif. Data terbaru dari uji klinis fase 3 monarchE, NATALEE, dan OlympiA telah menetapkan paradigma pengobatan untuk pasien tersebut, terutama dalam terapi adjuvan. Penggunaan inhibitor CDK4/6 seperti abemaciclib dan ribociclib, serta inhibitor PARP seperti olaparib, menunjukkan efektivitas yang signifikan.
Dr. Gupta menjelaskan bahwa pada praktiknya, ia lebih cenderung memberikan abemaciclib kepada pasien dengan penyakit risiko tinggi, mengingat data jangka panjangnya. Meskipun, ia menekankan bahwa kedua terapi ini sepenuhnya dapat digunakan untuk pasien dengan penyakit yang berisiko tinggi karena keduanya telah mendapatkan persetujuan FDA.
Studi monarchE menganggap pasien dengan kanker payudara HR-positif, HER2-negatif, node-positif yang berisiko tinggi. Pasien-pasien ini menerima terapi adjuvan selama dua tahun dan menunjukkan manfaat signifikan dengan perbedaan iDFS sebesar 7,6%. Studi NATALEE berfokus pada risiko intermedi dan tinggi, yang memberi dukungan tambahan untuk penggunaan ribociclib yang kini juga mendapat persetujuan FDA.
OlympiA mendaftarkan pasien dengan kanker payudara risiko tinggi yang memiliki mutasi germline BRCA 1/2, menunjukkan manfaat OS sebesar 4,3% dan iDFS sebesar 9,3% pada pasien yang menerima olaparib. Dr. Gupta menyebutkan bahwa pasien dengan mutasi BRCA1/2 diharapkan mendapatkan nutrisi dari terapi adjuvan ini untuk mengurangi risiko kekambuhan.
Kini, penggunaan olaparib diperluas untuk pasien dengan mutasi PALB2, karena menunjukkan efektivitas yang mirip dengan BRCA2, memberikan indikasi bahwa adjuvan olaparib mungkin bermanfaat bagi pasien berisiko tinggi lainnya. Setelah pertumbuhan pengetahuan, banyak onkolog kini mempertimbangkan olaparib dalam pengobatan kanker payudara tahap awal yang berisiko tinggi.
Inhibitor CDK4/6 dan PARP, seperti abemaciclib, ribociclib, dan olaparib, telah terbukti efektif sebagai terapi adjuvan pada kanker payudara HR-positif, HER2-negatif. Studi terbaru menunjukkan manfaat signifikan dalam mengurangi risiko kekambuhan. Penggunaan olaparib kini juga direkomendasikan untuk pasien dengan mutasi PALB2, menunjukkan bahwa pengobatan ini mungkin memiliki potensi yang lebih luas.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment