Ilmuwan Manchester Temukan Tes Darah untuk Deteksi Kekambuhan Kanker Kulit
Peneliti Manchester mengembangkan tes darah untuk mendeteksi kekambuhan melanoma. Ini dapat mempercepat diagnosis dan menghindari pengobatan yang tidak perlu. Uji DETECTION-2 melibatkan tes ctDNA setiap tiga bulan bagi pasien. Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan memberikan manfaat bagi pasien melanoma.
Peneliti di Manchester telah mengembangkan tes darah sederhana untuk mendeteksi kekambuhan kanker kulit melanoma. Melanoma adalah bentuk kanker kulit yang paling serius, mempengaruhi sekitar 17.500 orang di Inggris setiap tahun. Angka kasusnya meningkat hampir sepertiga dalam satu dekade terakhir. Sebagian besar pasien dapat diobati dengan operasi, namun, sekitar 20% mengalami kekambuhan. Tes darah baru ini membantu mengidentifikasi pasien yang paling berisiko mengalami kekambuhan untuk mempercepat penanganan.
Uji DETECTION-2, yang didanai Cancer Research UK, melibatkan sejumlah tim peneliti untuk menguji kemampuan tes ini dalam mendeteksi DNA tumor sirkulasi (ctDNA) sebelum terlihat pada pemindaian. Harapannya, ini akan mempercepat diagnosis pasien yang kanker nya kembali dan mengurangi pengobatan yang tidak perlu bagi pasien yang tidak mengalami kekambuhan.
Karen, pasien melanoma berusia 57 tahun dari Lancaster, adalah salah satu dari 50 orang yang ikut serta dalam uji klinis ini. Semua peserta akan menjalani tes ctDNA setiap tiga bulan. Karen menyatakan bahwa dia tidak menyadari betapa seriusnya melanoma saat awal terdiagnosis. Dia menganggap pengalamannya telah mengubah cara pandangnya terhadap hidup dan menghargai waktu serta kesehatan lebih dari sebelumnya.
Mengidentifikasi kanker melanoma secara dini dapat mengurangi pengobatan yang tidak perlu dan mengoptimalkan perawatan bagi pasien. Hasil awal dari uji DETECTION-2 menunjukkan potensi positif dari tes darah ctDNA dalam mendeteksi kekambuhan, yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melanoma. Penelitian lebih lanjut akan diadakan untuk memperluas penggunaan tes ini.
Sumber Asli: news.cancerresearchuk.org
Post Comment