Kenaikan Kasus Kanker Kolorektal di Bawah Usia 50 Tahun: Tantangan dan Solusi
Kasus kanker kolorektal pada individu di bawah 50 tahun meningkat. Mount Sinai Medical Center merekomendasikan skrining mulai usia 45. Gejala meliputi nyeri perut dan perdarahan. Pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat ditekankan oleh Dr. Hochwald dan pasien Rory Kennedy, yang berjuang melawan kanker.
Kasus kanker kolorektal pada orang di bawah usia 50 semakin meningkat, menjadi masalah serius. Kanker ini berhubungan dengan usus besar atau rektum. Menurut Mount Sinai Medical Center di Miami, kasus kanker kolorektal pada individu usia 50 dan di bawahnya terus meningkat, hingga profesional medis merekomendasikan pemeriksaan mulai usia 45 tahun.
Dr. Steven Hochwald, Kepala Onkologi Bedah di Mount Sinai Cancer Center, menjelaskan pentingnya peningkatan kesadaran melalui acara edukasi. Ia menyatakan, “Satu dari setiap 20 pasien akan terkena penyakit ini, dan jika terdeteksi lebih awal, bisa disembuhkan.”
Kanker kolorektal dimulai dengan tumbuhnya polip di usus besar. Jika tidak diangkat, polip dapat menjadi kanker. Pemeriksaan kolonoskopi dapat membantu dalam mendeteksi dan mengangkat polip tersebut. Beberapa gejala kanker kolorektal meliputi nyeri perut, perdarahan rektal, dan darah pada tinja. Meskipun dapat dicegah, banyak orang yang tidak melakukan pemeriksaan dini.
“Sayang sekali masih ada orang yang meninggal karena kanker usus besar,” kata Dr. Hochwald. Ia menambahkan bahwa skrining sangat penting, meski jumlah orang yang diperiksa masih rendah. Di Mount Sinai, ada tes baik untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
Dr. Hochwald juga mencatat bahwa gaya hidup sedentari dan diet buruk berkontribusi terhadap meningkatnya kasus kanker di kalangan generasi muda. Makanan olahan yang tinggi lemak dapat memicu munculnya polip lebih awal, sehingga usia pemeriksaan kolonoskopi disarankan mulai 45 tahun.
Contoh nyata adalah perjalanan Rory Kennedy, seorang ayah berusia 36 tahun yang berjuang melawan kanker kolorektal. Meskipun hidup sehat dan rajin berolahraga, ia didiagnosis kanker stadium 3. “Saat dokter memberi tahu bahwa saya terkena stadium 3c, dunia saya hancur. Saya harus menjalani operasi di Mount Sinai,” ungkap Kennedy.
Kennedy kemudian bergabung dengan kelompok Facebook bernama Colon Town untuk mendapatkan dukungan. Ia menemukan banyak cerita dan pengalaman dari orang-orang pada tahap berbeda yang menghadapi tantangan serupa. Kolon Town sangat membantu selama masa sulit ini.
Baik Dr. Hochwald maupun Kennedy mengimbau pentingnya skrining kanker kolorektal. Mereka sepakat bahwa deteksi dini dapat membuat perbedaan besar dalam menghadapi penyakit ini.
Kanker kolorektal semakin mengkhawatirkan, terutama pada orang di bawah 50 tahun. Skrining dini sangat penting untuk deteksi dan penyembuhan. Gaya hidup yang sehat dan diet seimbang juga berkontribusi dalam pencegahan. Dukungan komunitas juga dapat membantu pasien dalam menghadapi tantangan ini.
Sumber Asli: theatlantavoice.com
Post Comment