Golidocitinib dan Antibodi PD-1 dalam Pengobatan Kanker Paru
Kombinasi golidocitinib dan antibodi PD-1 menunjukkan hasil awal yang menjanjikan pada pasien NSCLC dengan respons objektif 44,3%. Hasil akan dipresentasikan di ELCC 2025. Golidocitinib juga mendapatkan status fast track dari FDA untuk r/r PTCL.
Golidocitinib, sebuah inhibitor Janus kinase 1, menunjukkan hasil awal yang menjanjikan dalam pengobatan pasien kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) yang penyakitnya berkembang meskipun sudah menjalani terapi anti-PD-1. Hasil penelitian ini akan dipresentasikan di Kongres Kanker Paru Eropa (ELCC) 2025 di Paris. Data per 31 Agustus 2023 menunjukkan tingkat respons objektif sebesar 44,3% dan 23,9% di antaranya mengalami respons lengkap, dengan durasi respons median mencapai 20,7 bulan.
Golidocitinib yang bekerja dengan sistem kekebalan menghasilkan respons terhadap kanker dengan memblokir pembentukan tumor. CEO Dizal, Xiaolin Zhang, menyatakan bahwa peluang kombinasi golidocitinib dengan antibodi PD-1 dapat menunda atau mengatasi ketahanan terhadap pengobatan, dan hasil awal sangat menjanjikan.
Golidocitinib, yang mendapatkan status fast track dari FDA untuk pengobatan limfoma T-sel perifer relaps/refrakter (r/r PTCL), saat ini sedang diteliti dalam GOLDEN trial. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas golidocitinib dengan atau tanpa kemoterapi CHOP untuk pengobatan PTCL. Kombinasi golidocitinib dan antibodi PD-1 menunjukkan potensi sinergis dalam efek anti-tumor, mendasari desain studi klinis fase 1B yang melibatkan 30 pasien NSCLC.
Hasil awal dari penggunaan golidocitinib dalam kombinasi dengan antibodi PD-1 menunjukkan potensi menjanjikan bagi pasien NSCLC yang mengalami resistensi terhadap terapi. Dengan tingkat respons objektif yang tinggi dan durasi respons yang signifikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk validasi klinis. Golidocitinib juga menunjukkan potensi dalam pengobatan limfoma T-sel perifer, dengan kajian yang sedang berlangsung.
Sumber Asli: www.curetoday.com
Post Comment