Kemoterapi Adjuvant vs Radiasi Tunggal pada Kanker Serviks
Temuan terbaru menunjukkan bahwa kombinasi kemoterapi adjuvant dengan radioterapi tidak memberikan keuntungan untuk pasien kanker serviks risiko menengah dan malah meningkatkan toksisitas. Studi menunjukkan bahwa radioterapi tunggal adalah standar perawatan yang lebih baik. Hasil pembaharuan pedoman klinis diperlukan dalam pencarian perawatan yang lebih efektif.
Temuan baru mengenai kombinasi kemoterapi adjuvant dan radioterapi pada pasien kanker serviks risiko menengah menunjukkan bahwa terapi ganda ini tidak efektif. Studi fase 3 yang melibatkan 316 wanita usai histerektomi radikal menunjukkan bahwa kemoterapi adjuvant tidak meningkatkan hasil, tetapi meningkatkan toksisitas. Penelitian ini tidak mencapai tujuan yang diharapkan.
Studi NRG-GOG 0263 (NCT01101451) menyimpulkan bahwa kemoterapi cisplatin adjuvant tidak lebih baik dibandingkan radioterapi saja. Hasil disampaikan di sesi plenary di Pertemuan Tahunan Sosietas Onkologi Ginekologi di Seattle. Standar perawatan saat ini adalah radioterapi tunggal.
Andrew Berchuck, MD, mengindikasikan bahwa mungkin pedoman NCCN perlu diubah. Meski pedoman National Cancer Institute menempatkan kemoterapi adjuvant di urutan pertama, studi lain di JAMA Oncology menunjukkan bahwa penggunaan kemoradioterapi dapat diturunkan untuk mengurangi morbiditas.
Studi populasi yang melibatkan 1116 wanita menemukan tidak ada manfaat signifikan untuk kelangsungan hidup secara keseluruhan dengan kemoterapi adjuvant pada kanker serviks risiko menengah, meski pasien dengan kemoradioterapi memiliki tumor lebih besar.
Sejarah penggunaan kemoterapi adjuvant berasal dari akhir tahun 1990-an. Saat itu terbukti efektif untuk kanker serviks yang lebih advanced, namun tidak ada bukti kuat untuk kelompok risiko menengah. Penambahan cisplatin pada radiasi sebelumnya meningkatkan tingkat kesembuhan.
Teknik radiasi modern, seperti IMRT dan IGRT, lebih efektif daripada teknik historis, tetapi dampaknya lebih kepada morbiditas ketimbang hasil kel存ngemos. Karam dan Agustí Garcia sepakat bahwa hasil kelangsungan hidup tidak berbeda mencolok antara pasien yang menerima radiasi saja dan yang menerima kemoradioterapi.
Agustí Garcia menekankan bahwa kemoterapi adjuvant dapat diturunkan untuk kanker serviks risiko menengah, dan pengobatan saat ini harus berdasar pada bukti yang lebih berkualitas untuk menghindari pengobatan berlebihan. Hasil penelitian menegaskan perlunya refinasi pedoman klinis agar rekomendasi pengobatan berlandaskan pada bukti yang lebih kuat.
Studi terkini menegaskan bahwa radioterapi saja adalah standar perawatan untuk kanker serviks risiko menengah, tanpa manfaat signifikan dari kemoterapi adjuvant. Ini menunjukkan perlunya pengurangan penggunaan kemoterapi adjuvant berdasarkan bukti yang tidak mendukung keuntungan yang jelas, serta penyesuaian pedoman klinis untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment